Corona Masuk Indonesia

10 Pasien Kalbar Diisolasi Negatif Corona, Tjhai Chui Mie Kembali Promokan Singkawang

Kepastain negatif dari virus corona berdasarkan hasil uji laboratorium yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI, Selasa, (10/3/2020).

Editor: Madrosid
NET/ISTIMEWA
Kondisi Terkini 4 Warga Indonesia Positif Corona hingga 23 Pasien Suspect Virus Corona 

“Jadi pasien tidak mengeluarkan biaya apapun. Jadi pasien yang di Singkawang terkena Ispa,” ucapnya, Selasa (10/3/2020).

Saat ini Kemenkes sudah mengeluarkan surat edaran jadi untuk warga asing yang berasal dari Iran, Italia dan Korsel yang akan masuk ke Indonesia harus menunjukan keterangan sehat dari otoritas negaranya.

“Keterangan sehat ditunjukan pada saat dia mau chek in mau ke Indonesia dan pada saat datang ke Indonesia tidak dapat menunjukan Surat keterangan sehat maka akan di Deportasi,” jelas Kadiskes.

Bagi warga Indonesia dari negara Iran, Italia maupun Korsel, maka akan dilakukan pemeriksaan tambahan di Bandara oleh KKP.

“Mereka akan dilakukan wawancara penyelidikan epidimiologi dan pengamatan tanda gejala Covid-19 dan pemeriksaan satu rasi oksigen,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harrison meninjau ruang isolasi untuk virus menular di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sudarso.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harrison meninjau ruang isolasi untuk virus menular di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sudarso. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SYAHRONI)

Nanti termasuk juga dalam SOP bila WNI yang masuk ke Indonesia lalu terindikasi pasien dalam observasi maka barang bawaan akan dikarantina dan akan dilakukan disinfeksi terhadap barang bawaannya.

Dengan dinyatakannya negatif virus Corona bahwa 10 orang yang dirawat di Ruang isolasi baik di RSUD Soedarso maupun Singkawang negatif Covid -19 diharapkan masyarakat untuk lebih tenang.

Tetapi tepat harus waspada dan menjaga kesehatan dengan prilaku hidup bersih dan sehat, serta mencuci tangan sebelum beraktivitas atau memengan benda lainnya.

“Harus olaharaga yang cukup, istirahat yang cukup dan makanan yang seimbang serta tidak merokok dan melaksanakan etika batuk,” pungkasnya.

Kasus Bertambah

Sementara itu hingga Selasa (10/3) sore, pasien positif virus corona di Indonesia bertambah menjadi 27 orang.

Jumlah ini disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto.

Pada Selasa ini, pemerintah mengumumkan adanya tambahan delapan orang yang dinyatakan positif virus corona.

Dengan demikian hingga Selasa sore ini ada 27 orang yang dinyatakan pasien positif Covid-19.

Sebelumnya, hingga Senin kemarin tercatat ada 19 orang yang dinyatakan positif virus corona.

Menurut Achmad Yurianto, informasi ini didapatkan hingga siang tadi.

"Dari hasil laboratorium yang kita dapatkan sampai dengan siang hari tadi dan berdasarkan hasil analisis bersama ahli," ucap Yuri.

Dia kemudian menjelaskan delapan orang pasien Covid-19 yang baru dinyatakan positif virus corona yakni pasien 20 merupakan perempuan berusia 70 tahun. Dia bagian dari penelusuran atau tracing dari subklaster Jakarta.

Pasien 21 merupakan perempuan berusia 47 tahun. Dia juga didapatkan setelah dilakukan tracing dari subklaster Jakarta. Kemudian, terdapat perempuan berusia 36 tahun yang merupakan pasien kasus 22. Diduga penularannya tidak terjadi di Indonesia.

"Ini imported case," ucap Yuri.

Pasien 23, dia diketahui sebagai perempuan 73 tahun yang juga kasus impor.

"Imported case. Kondisinya saat ini sedang menggunakan ventilator karena faktor comorbid (penyakit yang menyertai) cukup banyak. Kondisi stabil," kata Yuri.

Selanjutnya, terdapat pasien 24 yang juga merupakan kasus import. Dia adalah laki-laki berusia 46 tahun. Pasien 25 adalah perempuan 53 tahun, yang merupakan warga negara asing.

"Imported case, kondisi stabil," kata Yuri.

Berikutnya, terdapat pasien kasus 26 yang merupakan laki-laki berusia 46 tahun. Dia juga merupakan WNA dan tercatat sebagai kasus impor.

Setelah itu, tercatat Pasien 27 yang merupakan laki-laki berusia 33 tahun. Pasien 27 merupakan WNI dalam kondisi stabil.
Namun, pemerintah belum mendapatkan kepastian dari klaster mana virus corona itu berasal.

"Kami menduga local transmission. Kami tracking, ini bukan impor, tidak jelas bagian dari klaster yang lain. Sementara belum (diketahui)," ujar Yuri. (*)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved