Indonesia Lawyers Club

LIVE ILC tvOne Selasa (10/3) 'Dari Bullying Sampai Membunuh: Kenapa Anak-anak Kita Makin Kejam?'

Di sisi lain ada yang terang-terangan meminta Presiden ILC tvOne Karni Ilyas untuk tidak perlu mengundang tokoh Ali Mochtar Ngabalin.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Instagram@indonesialawyersclub
LIVE ILC tvOne Selasa (10/3) 'Dari Bullying Sampai Membunuh: Kenapa Anak-anak Kita Makin Kejam?'. 

LIVE ILC tvOne Selasa (10/3) 'Dari Bullying Sampai Membunuh: Kenapa Anak-anak Kita Makin Kejam?'

ILC - Indonesia Lawyers Club atau disingkat ILC yang disiarkan langsung (live) tvOne kembali menghiasi waktu bersantai Anda, Selasa (10/03/2020) mulai pukul 20.00 WIB.

Untuk edisi kali ini Presiden ILC tvOne Karni Ilyas mengnangkat topik menarik “Dari Bullying Sampai Membunuh: Kenapa Anak-anak Kita Makin Kejam?".

Topik ini merujuk pada postingan Karni Ilyas di akun Twitter miliknya @karniilyas, dan akun Instagram ILC @indonesialawyersclub.

IDENTITAS Pasien Virus Corona Dibahas ILC tvOne, Wali Kota Bantah Karni Ilyas & Perang Virus Corona

“Pembunuhan sadis bocah berusia 5 thn oleh tetangganya yg msh berusia 15 thn terjadi di Sawah Besar, Jak-Pus. Pelaku mengaku membunuh korban karena terinspirasi film horor. Gambar & papan curhatan pelaku msh terus digali Polisi. "DARI BULLYING SAMPAI MEMBUNUH: KENAPA ANAK-ANAK KITA MAKIN KEJAM?" | Jgn smp terlewat live ILC mlm ini Pkl 20.00 WIB tvOne,” tulis admin Instagram @indonesialawyersclub dengan menambahkan tanda pagar #ILCKenapaAnakMakinKejam.

Saksikan siaran langsung ILC tvOne secara live streaming via link live streaming di artikel ini.

Menanggapi postingan ini para pecinta ILC meninggalkan pesannya di kolom komentar.

Komentar pun beragam dan ada pula yang mengusulkan narasumber semacam Rocky Gerung untuk hadir di arena diskusi ILC.

Di sisi lain ada yang terang-terangan meminta Presiden ILC tvOne Karni Ilyas untuk tidak perlu mengundang tokoh Ali Mochtar Ngabalin.

@indra_budiman07: Krn mainannya pun bunuh2an.. baik nya keminfo menblok aplikasi game bunuh2an.

@renaldi_yulianto: Undang rocky gerung dong ...yg setuju like !

@nadiahanif49: Omnibus law apa kabar ??

@ilham_id888: Karena Tidak Ada pendidikan Moral Dan ahlaq bagi para Generasi muda....Mata pelajaran yg memberikan ilmu tetang sopan santun sdh tidak Ada Lagi....Generasi zaman now lebih mementingkan Exsis di sosmed di banding Dunia nyata....Dengan Adanya berbagai aplikasi di smart phones...Ini menjadi tangung jawab para orang Tua Dan guru.khusunya pemerintah untuk dpt meberikan kurikulum Dan Mata pelajaran yg mengajarkan dasar"moral Dan ahlaq..

@riki_fetriadi: please gak usah undang2 si ngabalin lagi

@surahmadmanurung: jiwasrayaaaaa bahaassss!!!!!!!!!

@iwatacomputer: Didikan & pendidikan formal yg ga jelas, pendidikan moral yg dihapus, ditambah lgi komnas HAM yg ga jelas...

@dianf2183: Salah kita smua.. Sinetron.. Film bioskop.. Game.. HP.. YouTube.. Smuanya jgn saling menyalahkan tapi bgmna kita sbg keluarga mjd benteng dari itu semua kembali lg ke Agama.. Mana ada acara TV ttg agama sprti jaman dahulu.. Skrg dibalut dgn kata Milenial

@anisah.s.lubis: orang tua harus lebih cermat dan bijak dalam mendidik anak

@cantiqa_corner: Bukan salah anak2 kita, tapi krbablasan teknologi tnpa filter dr negri ini yg membuat anak smakin ga paham apa itu rasa belas kasih, anak makin minim adab... Tugas petinggi dinegri inilah hrsnya blokir situs2 yg merusak pola pikir anak baik dr game maupun tontonan uneducated, kami para orangtua dan guru mau blewer2 sampai dower pun ngomong susah kalau dari aturan negri ini belum di benarkan ttg tekonologi...

Topik “Dari Bullying Sampai Membunuh: Kenapa Anak-anak Kita Makin Kejam?" merujuk pada sejumlah peristiwa kekerasan terhadap anak dan yang paling menghebohkan adalah tragedi di Sawah Besar, Jakarta Pusat, pekan lalu.

Periksa Orangtua

Siswi SMP inisial NF, yang membunuh bocah 6 tahun di rumahnya telah ditetapkan tersangka.

Saat ini, dia ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Cinere, Depok, Jawa Barat.

Di sisi lain, Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, pihaknya telah memeriksa orangtua NF di Sawah Besar.

Dikutip dari Kompas.com, Susatyo menyebut pihaknya mencecar sejumlah pertanyaan terkait keseharian gadis yang kini masih duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah pertama (SMP) itu.

"Kami tanya soal kesehariannya, kebiasaan (pelaku) seperti apa," ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (8/3/2020).

"Nanti hasilnya untuk melengkapi bahan penyidikan kami," tambahnya.

Dia menampik rencana pemeriksaan sejumlah saksi lainnya, seperti guru ataupun teman pelaku di sekolah.

Susatyo menyebut, pihaknya kini tengah fokus untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku.

"Sementara ini (keterangan guru dan teman sekolah) belum diperlukan ya" ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, gadis ABG berinisial NF (15) nekat membunuh APA (5) karena terinspirasi dari film pembunuhan.

APA diketahui dibunuh di rumah NF di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (5/3/2020).

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto itu menuturkan pengakuan NF.

"Tersangka melakukan (pembunuhan) dengan kesadaran dan dia terinspirasi, kalau berdasarkan tadi kita wawancara, dia (melakukan pembunuhan) terinspirasi oleh film," ujar Heru.

APA diduga dibunuh NF saat berkunjung ke rumah NF.

Jenazah APA kemudian disembunyikan di dalam lemari oleh NF.

Keesokan harinya, tersangka beraktivitas seperti biasa.

Dalam perjalanan menuju sekolah, tersangka memilih berganti pakaian lalu menyerahkan diri ke kantor polisi.

Saat ini, kasus tersebut masih diselidiki Polsek Sawah Besar. (*)

Indonesia Lawyer Club (ILC) TVOne malam ini bisa disaksikan melalui Live Streaming berikut:

LINK 1

LINK 2

LINK 3

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved