Corona Masuk Indonesia

Benarkah Daun Kelor Mampu Cegah Covid-19?, Siswi SMK Ini Inovasikan Jadi Olahan Tangkal Virus Corona

Daun kelor yang kaya antioksidan diyakini baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga konsumennya dapat terhindar dari virus corona.

Editor: Dhita Mutiasari

Namun, daun kelor kering atau suplemen Moringa oleifera nutrisinya tidak sebesar daun kelor segar.

Selain itu, daun kelor juga memiliki sisi negatif yakni memiliki kadar antinutrien yang tinggi.

Konsumsi yang berlebihan dapat mengurangi penyerapan mineral dan protein.

Anda disarankan mengonsumsi daun kelor bersama sumber asupan lain agar kebutuhan gizi seimbang tetap terjaga.

2. Tinggi kandungan antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat melawan radikal bebas di dalam tubuh.

Penumpukan radikal bebas di dalam tubuh dapat meningkatkan tekanan oksidatif, yang menjadi biang penyakit berbahaya seperti jantung dan diabetes tipe 2.

Para ahli menemukan beberapa jenis antioksidan dalam daun kelor, antara lain quercetin dan asam klorogenat.

Quercetin merupakan antioksidan yang dapat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.

Sedangkan, asam klorogenat dapat menjaga kadar gula darah setelah makan.

Dalam sebuah studi, perempuan yang mengonsumsi 1,5 sendok teh bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan, kandungan antioksidan dalam darahnya meningkat signifikan.

3. Menurunkan kadar gula darah

Sejumlah penelitian memang menunjukkan daun kelor efektif menurunkan kadar gula darah.

Para ilmuwan meyakini hal itu berasal dari senyawa isothiocyanate.

Namun, sebagian penelitian baru diujikan pada hewan. Studi berbasis manusia yang ada masih dalam skala kecil.

Salah satu studi melibatkan 30 wanita yang mengonsumsi 1,5 sendok teh bubuk daun kelor per hari selama tiga bulan.

Hasilnya, kadar gula darah puasa mereka turun rata-rata 13,5 persen.

Studi kecil lainnya melibatkan enam penderita diabetes yang diberi 50 gram daun kelor dalam menu makanannya.

Hasilnya, kadar gula darah mereka dapat berkurang 21 persen.

4. Dapat mengurangi peradangan

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera.

Pengidap penyakit kronis seperti jantung dan kanker juga mengalami masalah peradangan.

Sebagian besar buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah memiliki sifat antiperadangan.

Sejumlah ahli meyakini senyawa isothiocyanate pada daun juga dapat membantu mengurangi peradangan.

Namun sejauh ini, penelitian baru terbatas pada uji laboratorium dan penelitian pada hewan.

Masih diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia terkait efek antiperadangan dengan mengonsumsi daun kelor.

5. Bisa mengurangi kolesterol jahat

Berbagai penelitian dengan melibatkan hewan dan manusia menunjukkan, mengonsumsi daun kelor dapat menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh.

Kandungan kolesterol tinggi dalam darah terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Selain mengonsumsi daun kelor, Anda yang ingin menurunkan kolesterol juga disarankan makan makanan yang mengandung gandum utuh dan kacang almond.

6. Melindungi tubuh dari racun arsenik

Paparan arsenik jangka panjang, baik dari pestisida sampai pencemaran air, dapat memengaruhi kesehatan.

Studi menunjukkan dampaknya bisa meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.

Kabar baiknya, beberapa penelitian pada tikus menunjukkan, mengonsumsi daun dan biji tanaman kelor dapat melindungi tubuh dari efek buruk arsenik

Riset tersebut cukup menjanjikan. Namun, agar lebih meyakinkan diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswi SMK di Banjarnegara Olah Daun Kelor Jadi Pangan Penangkal Virus Corona" dan Superfood Daun Kelor Terbukti Punya Segudang Khasiat untuk Kesehatan

 
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved