Corona Masuk Indonesia

Sutarmidji Pastikan Dua Pasien di Ruang Isolasi RSUD Soedarso Negatif Corona

Untuk hasil pemeriksaan empat warga yang diisolasi di Abdul Azis Singkawang, besok baru ada hasil laboratorium pemeriksaannya

Editor: Jamadin
IST/Kolase
Gubernur Kalbar Sutarmidji minta warga tak panik dan tak timbun makanan di tengah isu corona 

Diketahui, jumlah itu bertambah 7 orang dari data sebelumnya pada Kamis (5/3). "Saat ini ada 17 yang akhirnya kita rawat karena masuk kriteria Pasien Dalam Pengawasan," kata Erlina saat ditemui di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Sabtu.

Ia menuturkan, seluruh pasien tersebut memiliki gejala sakit mirip pasien yang terjangkit virus corona. Mulai dari, demam tinggi, flu, sesak nafas hingga batuk-batuk. Erlina mengatakan, sebagian pasien yang jatuh sakit memiliki riwayat berpergian ke wilayah atau negara pandemik virus corona.

Sebagiannya lagi, diketahui pernah berkontak langsung dengan pasien yang positif terjangkit virus Covid-19. "Yang 17 pasien dalam pengawasan kita rawat di ruang isolasi yang bertekanan negatif," ungkap dia.

Di sisi lain, Erlina menambahkan, bertambahnya pasien secara signifikan itu dikarenakan kondisi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, yang telah penuh. Walhasil, pihaknya mendapat kebanjiran pasien rujukan.

"Karena RSPI penuh, dikirim ke RSUP Persahabatan. Dan ternyata banyak yang dikirim, buktinya kita sudah 17 orang pasien dalam pengawasan," katanya.

Diketahui, seluruh pasien akan menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan apakah terjangkit virus corona atau tidak. Pemeriksaan dilakukan hingga dua tahap dalam beberapa hari ke depan.

Upaya pencegahan agar kasus corona tidak semakin merebak terus dilakukan pemerintah. Di antaranya dengan mencegah masuknya orang dari tiga negara yaitu Iran, Italia, dan Korea Selatan mulai Minggu (8/3) pukul 00.00.

Kebijakan serupa telah diambil terlebih dahulu terhadap orang yang datang dari Tiongkok. "Sesuai laporan terkini WHO, saat ini terdapat kenaikan signifikan kasus Covid-19 di luar Tiongkok, terutama di tiga negara yaitu Iran, Italia, dan Korea Selatan," kata Menlu dikutip dari laman setkab.go.id.

Menlu menyatakan, demi kebaikan semua, untuk sementara waktu, Indonesia mengambil kebijakan baru bagi pendatang/travelers dari ketiga negara tersebut. Pertama, larangan masuk dan transit ke Indonesia, bagi para pendatang/travelers yang dalam 14 hari terakhir melakukan perjalanan di wilayah-wilayah di tiga negara itu,

Untuk Iran yaitu wilayah Tehran, Qom, dan Gilan. Kemudian untuk Italia yaitu wilayah Lombardi, Veneto, Emilia Romagna, Marche dan Piedmont. Sementara untuk Korea Selatan yaitu Kota Daegu dan Propinsi Gyeongsangbuk-do.

Kedua, untuk seluruh pendatang/travelers dari Iran, Italia dan Korea Selatan di luar wilayah tersebut, diperlukan surat keterangan sehat/health certificate yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan yang berwenang di masing-masing negara.

Surat keterangan tersebut harus valid (masih berlaku) dan wajib ditunjukkan kepada pihak maskapai pada saat check-in.

Tanpa surat keterangan sehat dan otoritas kesehatan yang berwenang, maka para pendatang/travelers tersebut akan ditolak untuk masuk/transit di Indonesia. Ketiga, sebelum mendarat, pendatang/travelers dari tiga negara tersebut, wajib mengisi Health Alert Card (Kartu Kewaspadaan Kesehatan) yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Dalam Kartu tersebut antara lain memuat pertanyaan mengenal riwayat perjalanan. "Apabila dari riwayat perjalanan, yang bersangkutan pernah melakukan perjalanan dalam 14 hari terakhir ke salah satu wilayah yang kami sebut tadi, maka yang bersangkutan akan ditolak masuk/transit di Indonesia," kata Menlu.

Keempat, bagi WNI yang telah melakukan perjalanan dari tiga negara tersebut, terutama dari wilayah-wilayah yang disebutkan itu, akan dilakukan pemeriksaan kesehatan tambahan di bandara ketibaan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved