Komunitas Indonesia's Sketchers Pilih Live Sketching di Tempat Eksotis Kota Pontianak

Sepintas, sebagian lukisan yang mereka gambar tampak seperti belum selesai, atau oleh sang empunya memang sengaja tidak diselesaikan.

TRIBUNPONTIANAK/MAUDY ASRI GITA UTAMI
Anggota Komunitas Skesta Pontianak atau dikenal Indonesia's Sketchers (IS) menjadikan Pasar Tengah Kota Pontianak sebagai objek melukis sketsa. 

PONTIANAK - Menyalurkan kesukaan untuk menggambar sketsa, atau lukisan kasar yang terdiri dari garis besar atau rancangan sebuah gambar adalah hobi penting bagi seseorang yang menyukainya.

Sepintas, sebagian lukisan yang mereka gambar tampak seperti belum selesai, atau oleh sang empunya memang sengaja tidak diselesaikan.

Tetapi ada juga sketser yang mewarnai lukisan mereka, biasanya dengan menggunakan cat air.  

"Kita biasanya dua minggu sekali itu ngadain gathering. Untuk sharing, belajar bareng, sampai ngebahas dan ngerencanain mau live sketching di mana," kata Nunik Hasriyanti, Ketua komunitas IS, Minggu (8/3/2020). 

Indonesias Sketchers Lukis Keindahan Pontianak di Atas Sketsa

Biasanya, mereka juga memilih tempat-tempat yang eksotis di Pontianak untuk melakukan sketsa langsung atau live sketching.

Live sketching dikatakannya adalah sebuah proses dimana para sketser 'menangkap' pemandangan di depan mereka ke kertas sketsa mereka. 

Ini juga termasuk dalam manifesto atau aturan pembuatan sketsa yang diberlakukan di IS. 

Setelah menangkap gambar yang ingin disketsa, mereka juga akan memberikan keterangan singkat situasi, kondisi, tempat, waktu dan teknik atas sketsa yang dibuat dan ditautkan di medsos Indonesia's Sketchers. 

Mengenal Keindahan Kota Pontianak

Menampilkan hasil karya pemandangan sekitar lewat sketsa kini sudah dilakukan oleh komunitas Skesta Pontianak atau dikenal Indonesia's Sketchers (IS).

Mengitari sudut Kota Pontianak dengan seni sketsa memiliki kesan tersendiri bagi para sketchers Pontianak untuk mengapresiasi karya lewat gambar yang bercerita.

Dengan visinya dalam mengembangkan semangat bertutur/bercerita dan berbagi tentang kondisi di sekitar.

Komunitas Skesta Pontianak atau dikenal Indonesia's Sketchers (IS).
Komunitas Skesta Pontianak atau dikenal Indonesia's Sketchers (IS). (TRIBUNPONTIANAK/MAUDY ASRI GITA UTAMI)

Melalui sketsa langsung di lokasi, komunitas ini hadir untuk membuka ruang publik yang lebih peka terhadap situasi yang mereka kunjungi.

Berbagi cerita melalui gambar, juga menjadi misinya dalam memasyarakatkan kegiatan menggambar dimasyarakat luas, melalui berbagai kegiatan yang berbasis on location sketching dalam semangat belajar dan pertemanan.

Kata kunci bercerita bagi setiap orang tentulah berbeda.

Masing-masing dari komunitas yang kini bergabung lebih dari 50 anggota, ingin menunjukkan potensinya bahwa apa yang dilukis hari ini, tidak akan bisa sama dengan keesokan harinya.

Ketua komunitas Nunik Hasriyanti mengaku, bahwa ia bertanggung jawab untuk mengajak anak-anak muda dalam mengapresiasi karya lewat gambar yang bercerita.

"Tidak ada penilaian buruk ketika melihat sketsa orang lain, namun kita sangat mengapresiasi, seberapa besar dia ingin belajar dan terus bisa mengembangkan sketsanya menjadi lebih bagus lagi," ujarnya pada Tribun Pontianak.

Seiring berjalannya waktu, Nunik mengaku, Komunitas SI Pontianak yang mulai terbentuk dari tahun 2019 itu bisa memberikan warna baru bagi Kota Pontianak, dalam memperkenalkan budaya sekitar hingga ke kancah internasional lewat gambar tersebut.

Mereka yang juga tergabung di Rumah Komunitas Pontianak (Rumpon) itu bisa berbangga, karena keinginan terbesarnya bisa ikut berkontribusi bagi masyarakat sekitar dan pemerintahan.

Kolaborasi yang dilakukan tidak menutup kemungkinan yang ada, agar kedepannya komunitas Skesta ini bisa mempertahankan budaya sekitar dan memperkuat silaturahmi lewat tangan-tangan para sketchers.

"Tidak ada seseorang yang bisa ahli tanpa memulainya dari awal yang biasa. Dalam komunitas ini, pandai dan tidak pandai dalam menggambar sketsa tidaklah dipermasalahkan."

"Mulanya tidak tahu sama sekali, akan kita ajarkan. Jika sudah bisa, maka selanjutnya dia yang akan mengajarkan anggota lain," sebut Nunik.

Ia juga menargetkan, ingin merangkul anak-anak kecil dalam bercerita lewat gambarnya.

"Karena memberikan pengaruh yang positif lebih baik daripada tidak ada melakukan perubahan apapun," pungkasnya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved