Human Interest Story
Polisi Sintang Nekat Terjun ke Sungai Selamatkan Gadis yang Nyaris Tewas Bunuh Diri
Sebagai seorang anggota polisi yang sudah terlatih, Basri berpikir perempuan itu akan menceburkan diri ke sungai.
Setelah ikut terjun dari jembatan, Basri langsung berenang mengejar OV yang jaraknya sekitar 15 meter. Tubuh OV didekapnya, namun OV justru berontak. Basri kesulitan menarik korban ke tepian sungai.
Basri sadar, menyelamatkan orang di atas permukaan air berbahaya apabila korban melawan dan berontak. Bisa-bisa keduanya tenggelam. Lalu, Basri melepaskan tubuh OV. "Saya lepaskan. Dia timbul lagi. Saya raih lagi. Dia berontak lagi kemudian lepas. Saya sampai kehabisan tenaga," ungkap Basri.
Dua kali mendapatkan perlawanan, tenaga Basri terkuras. Pandangannya gelap. Entah sudah berapa banyak dia menelan air sungai berwarna kecokelatan itu. Perlahan dia mengatur strategi menanggalkan baju koko dan celana panjang supaya mudah bergerak dan bernapas.
"Banyak minum air. Rasanya gelap, kayak kita tu pergi ke rumah hantu, asli merinding bulu saya, pikiran saya sudah gak karuan," cerita Basri mengingat detik-detik menegangkan bertaruh nyawa antara menyelamatkan nyawa seseorang yang tak dikenalnya, atau menyelamatkan nyawanya sendiri.
Di tengah kepanikan dan setengah sadar, Basri berupaya tetap mengambang di permukaan air sembari berteriak meminta pertolongan warga yang terlihat berkerumun di atas jembatan. Sementara, Basri juga tetap mengawasi dan menjaga jarak korban agar tidak terpaut jauh darinya.
"Setelah saya lepaskan, dia timbul lagi. Tangannya ke atas, tampak kepalanya. Saya teriak minta tolong. Sebenarnya banyak sampan tepi sungai tapi pada digembok," kata Basri.
Cukup jauh tubuh Basri dan OV terseret arus Sungai Melawi. Diperkirakan lebih dari satu kilometer jauhnya dari jembatan, tempat awal dia melompat.
Sekitar 20 menit situasi menegangkan itu, datang bantuan dari seorang warga bernama Sumaji dengan sampannya. "Untung ada sampan, jauh juga tuh. Saya nunggu sampan 15-20 menit," ujarnya.
Basri naik duluan ke atas sampan. Kemudian menarik tangan korban berdua dengan Sumaji. Saat itu OV sudah tak sadarkan diri, lemas.
Dengan sisa tenaga yang ada, Basri mengangkat tubuh OV agar sadarkan diri. "Saya juga lemes. Setelah sampai pinggir sungai, warga yang bantu angkat korban. Saya duduk, terus ganti pakaian dinas. Baju koko hanyut," katanya.
Setelah apa yang dilakukannya bertaruh nyawa menolong korban percobaan bunuh diri, Basri merasa masih tak percaya dengan aksi nekatnya ikut mencebur ke sungai.
"Sampai di rumah saya baru terpikir, bagaimana kalau saya tenggelam, ndak saya perhitungkan, terlalu gopoh. Sebenarnya bisa dikejar pakai sampan, tidak langsung lompat," katanya.
Tapi justru berkat aksi nekat itulah, pria asal Desa Raja, Kabupaten Landak ini berhasil menyelamatkan OV. "Saya senang dia selamat," katanya bersyukur.
Meski nyawa Ya' Basri dan perempuan yang ditolongnya selamat, ponsel yang diletakkannya di atas sepeda motor justru raib digondol maling yang mengambil keuntungan dari situasi darurat tersebut.
Warganet pun mengecam prilaku oknum yang mencuri handpohone tersebut. Terlebih, bukan satu handphone yang hilang, melainkan dua. Milik Basri dan korban berinisial OV.
Saat memutuskan loncat dari jembatan untuk menolong korban, Basri pun tak berpikir panjang soal ponselnya, tas berisi dompet dan pakaian dinas yang diletakkannya di atas sepeda motor.