Corona Masuk Indonesia

Hossein Salami Tuding Virus Corona Jadi Senjata Biologis Amerika Serikat Serang Iran dan China

"Amerika harus tahu bahwa virus ini akan kembali ke sana jika ada di belakangnya," imbuhnya.

Editor: Jimmi Abraham
kontan.co.id
Hossein Salami Tuding Virus Corona Jadi Senjata Biologis Amerika Serikat Serang Iran dan China 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Merebaknya virus corona baru Covid-19 membuat dunia internasional khawatir.

Pasalnya, virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, China ini telah menyebar dengan cepat.

Namun, hingga kini belum ditemukan vaksin untuk menyembuhkan virus corona.

Terkait dengan hal itu, Pimpinan Garda Revolusi Iran (IRGC) Hossein Salami, mengatakan, bahwa ada kemungkinan virus corona adalah serangan perang biologis Amerika Serikat (AS) terhadap China.

 

Mengutip dari The US Sun, Salami mengatakan demikian, saat jumlah korban tewas akibat virus corona di Iran melonjak 15 hingga 107 orang.

Setelah Diamond Princess, Kini Kapal Pesiar Berubah Menjadi Kamp Kematian Gara-gara Virus Corona

Ini merupakan wabah terburuk ketiga di dunia setelah China dan Korea Selatan.

Akibatnya, otoritas Iran menutup semua sekolah dan universitas selama sebulan.

Selain itu, otoritas Iran juga telah membatasi perjalanan di dalam negeri karena mereka meminta bantuan internasional yang juga menghadapi virus corona.

Lantaran hal itu, Salami bersumpah bahwa Iran akan memenangkan perjuangan melawan virus corona.

"Ada kemungkinan bahwa virus ini adalah produk dari serangan biologis oleh Amerika yang awalnya menyebar ke China dan kemudian ke Iran dan seluruh dunia," kata Salami.

"Amerika harus tahu bahwa virus ini akan kembali ke sana jika ada di belakangnya," imbuhnya.

Komandan Garda Revolusi Iran Mayor Jenderal Hossein Salami.(AFP/ATTA KENARE).
Komandan Garda Revolusi Iran Mayor Jenderal Hossein Salami.(AFP/ATTA KENARE). ()

Sebelumnya, Salami juga bersumpah untuk membersihkan planet ini dari 'kekotoran' Israel dan AS.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Iran, Saeed Namaki mengatakan, sekolah dan universitas di iran akan tetap ditutup selama setidaknya satu bulan.

"Orang seharusnya tidak menganggap ini sebagai kesempatan untuk bepergian," kata Namaki.

"Mereka harus tinggal di rumah dan menerima peringatan kita dengan serius."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved