DINYATAKAN Sembuh, Pasien Virus Corona di Wuhan Meninggal, Ahli Virus Bongkar Fakta Mengejutkan

Tetapi, setelah meninggalkan rumah sakit, Li Liang merasa tidak enak badan dengan kondisi mulut kering dan perut gas, menurut Mei, istrinya.

Editor: Mirna Tribun
Shutterstock
DINYATAKAN Sembuh, Pasien Virus Corona di Wuhan Meninggal, Ahli Virus Bongkar Fakta Mengejutkan 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Korban jiwa akibat virus corona bertambah lagi.

Kali ini, pasien bernama Li Liang (36) dikabarkan meninggal dunia gagal pernapasan di Wuhan, China.

Padahal, Li Liang baru lima hari dipulangkan dari rumah sakit yang dibangun untuk menampung pasien corona.

Dilaporkan, Li Liang dirawat di rumah sakit sejak 12 Februari.

Kemudian dia dikeluarkan dari rumah sakit dua minggu kemudian dengan instruksi untuk tinggal di tempat karantina selama 14 hari.

Tetapi, setelah meninggalkan rumah sakit, Li Liang merasa tidak enak badan dengan kondisi mulut kering dan perut gas, menurut Mei, istrinya.

Pada 2 Maret, Li mengatakan kembali dikirim ke rumah sakit.

PAKAR Beberkan Uang & 9 Benda Ini Jadi Media Penyebaran Virus Corona, Waspada!

Mahasiswi Timbun 17.500 Masker di Apartemen, Dijual Online saat Wabah Virus Corona Serang Indonesia

Namun, dia dinyatakan meninggal sore itu juga.

Setelah diperiksa, kondisi kesehatan Wuhan mengatakan bahwa penyebab langsungnya adalah Covid-19.

Mereka juga menyebutkan penyumbatan dan gagal pernapasan sebagai gejala yang dapat menyebabkan kematian.

Sebenarnya, bisakah pasien corona terinfeksi lagi setelah mereka dinyatakan sembuh?

Para ahli mengatakan sangat jarang ada kasus orang yang terinfeksi untuk kedua kalinya.

“Akan tetapi dalam waktu sesingkat itu tidak mungkin," kata Florian Krammer, seorang ahli virus di Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai di New York.

EKSPERIMEN Peneliti Pasuruan, Temukan Ramuan Alami Penangkal Virus Corona, Murah Mudah Didapat

Kemungkinan besar pasien ‘yang terinfeksi ulang’ masih menyimpan virus dengan kadar rendah ketika mereka keluar dari rumah sakit.

Ini mungkin karena pengujian yang gagal saat dia melakukan tes.

Hanya saja, Krammer meragukannya.

Dia yakin jumlahnya tidak akan banyak.

Untuk berjaga-jaga, dia menyatakan jika seseorang dinyatakan sembuh, dia tetap harus berdiam diri di dalam rumah selama beberapa hari hingga mereka tidak menunjukkan gejala serupa.

Selain itu, standar yang digunakan setiap negara guna menyatakan seorang pasien yang sudah positif virus corona ‘sembuh’ dan diizinkan keluar dari rumah sakit sangat ketat.

Ada tes diagnostik PCR yang sangat sensitif.

“Bahkan tes PCR ini dapat mendeteksi sisa-sisa virus campak berbulan-bulan setelah orang yang memiliki penyakit berhenti menumpahkan virus menular,” kata Dr. Krammer.

Kemungkinan lain adalah bahwa tes yang dilakukan pasien sangat buruk atau sampel disimpan pada suhu di mana virus memburuk.

"Tes negatif bukan berarti bahwa tidak ada lagi virus pada orang itu,” tegas Marc Lipsitch, seorang ahli epidemiologi di Harvard. (*)

Artikel ini telah terbit sebelumnya di https://intisari.grid.id/read/032050132/baru-sebentar-merasa-agak-lega-karena-kasus-virus-corona-di-china-menyusut-sekarang-china-justru-dibuat-khawatir-soal-ini?

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved