Corona Masuk Indonesia

Sembuh dari Virus Corona Apakah Masih Bisa Terinfeksi Kembali? Begini Penjelasan Ahli

Kasus serupa juga terjadi di China. Gejala sakit terulang pada pasien sembuh biasanya ditandai dengan demam.

Editor: Dhita Mutiasari
pixabay.com
Ilustrasi - Sembuh dari Virus Corona Apakah Masih Bisa Terinfeksi Kembali? Begini Penjelasan Ahli 

Pakar menyebutkan, pasien sembuh corona tidak mungkin terinfeksi kembali dalam jangka waktu dekat.

Hal ini ditegaskan oleh Florian Krammer, seorang ahli virologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York, AS.

Dia menuturkan, "Saya tidak mengatakan bahwa infeksi ulang tidak dapat terjadi atau tidak akan terjadi, tapi tak mungkin terjadi dalam waktu dekat."

Dia juga menambahkan bahwa infeksi ringan saja semestinya meninggalkan kekebalan jangka pendek pada pasien yang sembuh.

Lebih jauh, pasien yang diduga terinfeksi kembali ternyata kebanyakan masih memiliki virus tingkat rendah ketika mereka dikeluarkan dari rumah sakit dan pengujiannya gagal untuk diambil hasilnya.

Meskipun jika memang terjadi beberapa kasus infeksi ulang, tidak akan sebahaya kasus infeksi baru yang sampai sekarang meningkat di beberapa negara.

Vaksinnya Belum Ada, Ilmuwan Yakini Obat Ini Mampu Tangkal Virus Corona, Sering Dipakai di Indonesia

Sebuah jurnal penelitian yang diterbitkan pada Rabu (27/2/2020) di Jurnal JAMA mengatakan bahwa pasien sembuh virus corona memang masih mungkin kambuh, tetapi dalam jangka waktu yang lama sekali sejak dia sembuh.

Empat tenaga medis profesional akan virus corona di Wuhan, China, pusat dari epidemik virus corona, mengatakan hasil penelitiannya.

Uji deteksi materi genetik virus corona rupanya masih tetap positif dalam lima sampai 13 hari sejak pasien tidak menunjukkan gejala lagi.

Namun, bukan berarti pasien sembuh dengan virus aktif ini masih bisa menulari yang lainnya.

Uji deteksi melakukan diagnostik PCR ini dikatakan dr Krammer sebagai tes paling sensitif dan mampu memperkuat materi genetik bahkan dari satu molekul virus.

Jadi, tes PCR ini hanya bisa mengambil beberapa potongan virus.

Tes PCR biasanya juga mendeteksi sisa virus penyakit campak berbulan-bulan sejak penderitanya dinyatakan sembuh dan tidak menularkan campak pada yang lain.

Lalu, kenapa pasien bisa dinyatakan sembuh padahal hasilnya negatif?

Kemungkinannya, tes tersebut dilakukan dengan kurang tepat. Atau, sampel yang diambil disimpan dalam suhu di mana virus memburuk.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved