VIRAL Salju di Antartika Mendadak Berubah Menjadi Merah Darah, Apa Penyebabnya?
Antartika mengalami rekor suhu tinggi, menyebabkan lapisan es benua paling selatan mencair pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
"Mekarnya salju berkontribusi pada perubahan iklim," tulis Kementerian di Facebook.
“Karena warna merah-merah tua, salju kurang memantulkan sinar matahari dan meleleh lebih cepat. Sebagai akibatnya, ia menghasilkan ganggang yang semakin terang. ”ujarnya
Bagaimana prosesnya?
Pada gilirannya, salju merah menyebabkan es di sekitarnya mencair lebih cepat, sebuah studi tahun 2017 dari Alaska Pacific University mengatakan semakin banyak ganggang yang terkumpul, semakin merah salju.
Dan semakin gelap semburat, semakin banyak panas yang diserap oleh salju.
Selanjutnya, es mencair lebih cepat.
Sementara lelehan baik untuk mikroba yang membutuhkan air cair untuk bertahan hidup dan berkembang, itu buruk bagi gletser yang sudah mencair dari berbagai penyebab lainnya, kata studi tersebut.
Ganggang ini mengubah albedo salju- yang mengacu pada jumlah cahaya atau radiasi yang dapat dipantulkan oleh permukaan salju.
Perubahan albedo menyebabkan lebih banyak salju meleleh.
Menurut sebuah studi 2016 di jurnal Nature dalam pencairan salju di Kutub Utara, pendorong utamanya adalah salju dan es albedo,
Kejadian lainnya disebabkan Chlamydomonas nivalis
Chlamydomonas nivalis sebenarnya lebih luas daripada yang diperkirakan orang.
Spesies ini adalah jenis ganggang salju yang paling umum ditemukan di ladang salju dan pegunungan di seluruh dunia, lapor Jennifer Frazer di Scientific American.
Tapi jenis ganggang ini sebenarnya adalah anggota keluarga ganggang hijau.
Menurut Aristos Georgiou dari Newsweek, ganggang ini tidak akan berubah menjadi merah sampai cuaca menghangat, karotenoid sel pigmen yang sama yang memberi warna oranye pada labu dan wortel menyerap panas dan melindungi alga dari sinar ultraviolet, hampir seperti tabir surya