Arab Saudi Tutup Sementara Keran Umrah, Ketua DPD AMPHURI Kalbar Minta Calon Jemaah Tetap Tenang

Oleh sebab itu, pihaknya pun berusaha keras untuk menginformasikan apa yang sebenarnya yang terjadi kepada para calon jamaah

Penulis: Ferryanto | Editor: Maudy Asri Gita Utami

PONTIANAK - Akibat penyebaran virus Corona di berbagai negara di dunia, Pemerintah Arab Saudi menutup sementara perjalanan ibadah umroh dari seluruh dunia kenegaranya.

Penutupan tersebut telah diberlakukan sejak tanggal 27 February 2020 lalu, dan hingga hari ini belum terdapat informasi pasti kapan keran ibadah umrah akan dibuka kembali.

Akibat penutupan tersebut, Indonesia yang merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia pun merasakan dampaknya.

Setiap bulan, ribuan umat muslim Indonesia menuju tanah suci untuk menjalankan ibadah umroh, dan akibat penutupan ini beberapa travel umrah pun terpaksa membatalkan jadwal keberangkatan.

Tangkal Corona, Mulai Hari Ini Lion Air Tunda Sementara Layanan Umrah

Satu di antara Travel Umrah yang terdampak yakni Travel Umroh Muzdalifah yang beralamat di Jalan Martadinata Pontianak.

Sang pemilik Akhmad Kholil yang juga Ketua DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPHURI) dan Ketua Forum Perjalanan Haji dan Umroh (FPIU) Kalbar menyatakan bahwa penutupan ini sangat berdampak bagi travel umrah di seluruh Indonesia, khususnya di Kalbar, dan membuat pihaknya kelabakan.

"Banyak sekali paket-paket umrah di bulan Maret ini yang sudah kita boking, yang sudah siap keberangkatannya, dengan adanya aturan dari Pemerintah Arab Saudi ini, membuat kita kelabakan," ujarnya.

Oleh sebab itu, pihaknya pun berusaha keras untuk menginformasikan apa yang sebenarnya yang terjadi kepada para calon jamaah

"Kami jelaskan juga ini Merupakan Pemerintah Arab Saudi yang tidak bisa di intervensi oleh negara lain."

"Dengan adanya wabah Corona ini, pemerintah Arab Saudi ingin para jamaah yang datang dalam keadaan sehat, disisi lain pemerintah Arab Saudi menginginkan keamanan bagi warganya," katanya

Kerugian merupakan hal yang pasti dalam hal ini, karena pihaknya telah membayar biaya boking hotel, bus dan sebagainya jauh hari sebelum agenda di laksanakan.

"Kebiasaan kita itu sebulan sebelum keberangkatan itu kita sudah punya punya kontrak hotel, kontrak bus, dan lain sebagainya, Dengan adanya pengumuman yang tiba-tiba sepeti ini ya tentunya Itukan harus kita Konfirmasi lagi kesana, seperti apa pengembaliannya."

"Walaupun ada pengembalian, itu pastinya bakal sulit, bertele-tele, itulah salah satu dilema, kalau terjadi seperti ini," papar Ahmad Kholil.

 Ia pun meyakini hal penutupan umrah ini tidak akan berlangsung lama.

"Apa sebab pemerintah Arab Saudi menginginkan kita datang, karena apa, karena pemerintah Arab Saudi sekarang ini lagi gencar-gencarnya membangun umrah ini."

"Bahkan raja Salman dan putra mahkota dari umrah ini dalam satu tahun bisa mendatangkan 30 juta jamaah kenegaraanya." katanya. 

Hingga kini, pihaknya masih belum mendapatkan informasi pasti kapan ibadah umrah ke arah Saudi bakal di buka kembali.

"Hasil pertemuan dengan mentri agama, temen - temen dari asosiasi itu, tanggal 14, bulan 3 (tiga), tapikan itu belum pasti, yang menentukan pemerintah Arab Saudi, tapi kita harapkan tidak sampai tanggal 14 lah, mudah - mudahan seminggu ini sudah di buka kembali," katanya.

Akhmad Kholil Ketua DPD AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia, dan ketua FPIU (Forum Perjalanan Haji dan Umrah) pun menghimbau kepada seluruh calon jamaah umroh di Kalbar untuk tetap tenang.

"Untuk para jamaah tenang saja, karena ini sifatnya dunia bukan hanya di daerah kita, oleh sebab itu saya menghimbau kepada para calon jemaah umrah, yang akan berangkat di bulan Maret, untuk bersabar dan tenang. Bahkan dari pihak penerbangan walaupun kita sudah issued tiket, dari pihak penerbangan Garuda itu tidak akan hangus, dan bisa dijadwal ulang,"imbaunya.

Kemudian, Ihya Tour, pihak Ihya Tour yang beralamat di Jalan KS Tubun, kecamatan Pontianak Selatan mengungkapkan bahwa akibat penutupan tersebut banyak di antara para jamaah umroh yang menanyakan kepastian keberangkatan mereka.

Direncanakan, sebanyak 50 jamaah umrah asal kota Pontianak dan sekitarnya akan pihaknya berangkat kan pada bulan Maret mendatang.

"kami menghormati keputusan Arab Saudi sebagai bentuk antisipasi menyebar nya virus Corona, untuk itu kami juga menginformasikan kepada calon jamaah untuk menerima dan memahami kondisi ini dengan penuh kesabaran dan tawakal," katanya saat di konfirmasi Tribun Pontianak, Sabtu (29/2/2020).

Terkait penutupan ini, pihaknya pun akan melakukan reschedule bila di perlukan.

"Untuk itu kami tetap melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, antara lain kedutaan besar Saudi Arabia di Jakarta, kementerian agama, kementerian luar negeri, kementerian kesehatan, Ditjen imigrasi, maskapai penerbangan, dan provider visa di Saudi Arabia agar tidak ada pihak yang di rugikan dengan kondisi ini," ujarnya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved