Obat Ini Ampuh Sembuhkan Virus Corona, Terbukti Penderita Pulih dengan Cepat
Sampai akhirnya mereka baru mengumumkan salah satu obat yang disebut manjur mengobati virus corona.
Beberapa tanda berkurangnya dampak virus corona ialah, berkurangnya demam, peningkatan gampar pada CT paru-paru dan persentase pasien negatif dalam tes asam nukleat virus.
Pasien yang menggunakan obat ini, dikatakan hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk pulih.
Salah satu kasus percobaan dengan obat ini adalah pria berusia 54 tahun di Beijing yang dirawat empat hari di rumah sakit, karena virus corona.
Setelah 1 Minggu mengonsumsi Chloroquine Phosphate indikatornya membaik, asam nukleat dalam tubuhnya berubah negatif.
Sejauh ini, reaksi yang merugikan dan jelas terlihat ditemukan di antara lebih dari 100 pasien yang terdaftar dalam uji klinis.
Namun, perlu diketahui Chloroquine adalah obat keras yang berfungsi mematikan parasit yang menetap di dalam sel darah.
Pada kasus tertentu obat ini digunakan dengan obat lainnya seperti misalnya primaquine.
Oleh karena itu obat ini tidak bisa digunakan sembarangan, mesti melalui pengawasan dokter.
Artikel ini telah terbit sebelumnya di https://health.grid.id/read/352034200/ilmuwan-akhirnya-umumkan-obat-ini-sebagai-obat-manjur-virus-corona?
Ilmuwan Temukan Bukti Baru, Ternyata Asal Muasal Virus Corona Bukan Dari Wuhan
Setelah banyak yang menganggap bahwa virus corona berasal dari Wuhan, kini Ilmuwan China menemukan bukti terbaru terkait asal muasal virus corona.
Berdasarkan analisis data genomik dari 93 sampel, virus corona ternyata juga berasal dari wilayah lain di luar Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Awalnya virus corona diklaim berasal dari sebuah pasar seafood di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Namun, hasil penelitian Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Lembaga Penelitian Otak China mengatakan, virus corona yang telah merenggut lebih dari 2.000 nyawa ini berasal dari tempat lain.
• Ribuan Monyet Terinfeksi Virus Corona, Dokter di China Meninggal Akibat Terkena Virus Corona Baru
Tim penelitian yang dipimpin oleh Dr Yu Wenbin mengurutkan data genomik akan 93 sampel SARS-Cov-2 alias virus corona dari 12 negara.