Gempa Sintang
Cerita Warga Sungai Deras yang Diguncang Gempa Bumi
Untuk kali pertama kali seumur hidupnya, baru kali ini dia merasakan bumi rasanya bergetar.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
SINTANG - Getaran gempa bumi membuat Juli Bung Putra terperanjat.
Dia bergegas turun dari tempat tidur, kemudian lari ke keluar rumah.
Guncangan yang menggetarkan kaca rumah itu membuat pria berusia 27 tahun ini terkejut.
Untuk kali pertama kali seumur hidupnya, baru kali ini dia merasaka bumi rasanya bergetar.
• Kapolsek Ketungau Hilir Pastikan Tidak Ada Korban dan Kerugian Materil Akibat Guncangan Gempa Bumi
Juli mengibaratkan, getaran yang terjadi seperti adat alat berat yang sedang berjalan di depan rumah.
“Getaran seperti ada alat berat yang lagi mengerjakan jalan di depan rumah, Bang. Berlangsung cepat, kaca yang terdengar keras suara getaranya,” kata Juli menceritakan detik-detik gempa bumi mengguncang Dusun Sepan Kebantan, Desa Sungai Deras, Kecamatan Ketungau Hilir, Sintang.
Getaran akibat gempa itu sama sekali tak terduga.
Malam itu, Juli masih tersadar.
Dia sedang berbaring sembari mengotak-atik androidnya—padahal tidak ada sinyal.
Saat wawancara dengan Tribun Pontianak, Juli harus “ngungsi” mencari sinyal.
“Masih sadar bang, (waktu getaran) lagi main HP. Maklum malam Minggu abis kumpul juga sama kawan-kawan jadi lama tidurnya,” cerita Juli.
Betapa kagetnya Juli, saat rumahnya bergetar.
Apalagi, bunyi kaca jendela getarannya terdengar kera.
Juli menyebut, kejadian itu terjadi sekira pukul 22.37 WIB, Sabtu (22/2/2020).
Waktu yang disebut Juli, tidak hanya terpaut satu detik dari analisis BMKG yang menyebut Original Time terjadi pada 22:36:59 WIB.
“Saya terkejut, terasa getarannya, saya langsugn cek keluar, liat tetangga juga keluar menanyakan apa yang terjadi,” ungkap Juli.
Juli tidak sendiri di dalam rumah.
Ada ibu, abang beserta anak istrinya.
Mereka sudah lelap tertidur.
“Mereka tidak tahu. Saya sama ibu yang keluar rumah karena terkejut. Mama saya tidak bisa tidur lagi katanya,” ungkapnya.
Setelah keluar dari rumah, Juli berjalan hingga ke ujung kampung.
Rupanya, warga juga berhamburan keluar setelah merasakan getaran tanah.
Getaran yang dirasakan Juli sangat cepat. Untungnya, tidak ada kerusakan yang fatal.
“Getarannya sangat cepat terasa, tapi tidak menimbulkan kerusakan,warga juga tidak ada yang melaporkan ada kerusakan akibat getarannya,” ujarnya.
Menurut Juli, getaran tidak hanya terjadi di Dusun Sepan Kebantan, tapi juga beberapa dusun lainnya.
“Desa kami rata-rata merasakannya, ada warga di empat kampung tetangga juga melaporkan ada getarannya juga,” ungkapnya.
Sempat terjadi kepanikan usai getaran terjadi. Apalagi, masyarakat belum pernah merasakan kejadian gempabumi terjadi sebelumnya.
“Warga di sini karena masih awam tentang gempa jadi sedikit panik karena belum pernah terjadi. Warga hanya keluar saja sih bang, saling bertanya tanya."
"Saya hanya menyampaikan bahwa getaran ini gempa biasa. Karena memang hal tersebut bisa terjadi di wilayah mana saja,termasuk di pulau kalimantan ini tidak menjamin tidak adanya gempa,” katanya.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio Pontianak, Erika Mardiyanti mengupdate analisis pemutakhiran gempa bumi yang menggetarkan Desa Sungai Deras, Kecamatan Ketungau Hilir, Sintang.
Dari keterangan rilis yang diterima Tribun Pontianak, analisis pemutakhiran dari Pusat Gempabumi Nasional BMKG mengindikasikan telah terjadi gempa bumi berskala sangat lokal pada pukul 22:36:59 WIB dengan kekuatan M=3.5 pada koordinat 0.58 LU - 111.33 BT, tepatnya berada di darat 81 Km Timur Laut Sekadau dengan kedalaman 10 Km.
“Dampak gempabumi tersebut digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di kabupaten Sintang dengan skala intensitas maksimal II MMI,” tulis Erika Mardiyanti.
Kapolsek Ketungau Hilir, IPTU Supoyo memastikan tidak ada korban jiwa maupun kerugian materil akibat guncangan gempabumi yang terjadi di Desa Sungai Deras.
“Ndak ada kerugian materil maupun korban jiwa, Mas. Barusan anggota saya telpon. Tadi sudah koordinasi sama Pak Kades Sungai Deras, Pak Yefta,” ujar Supoyo kepada Tribun Pontianak. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak