Wanita Lebanon Pertama Positif Virus Corona Jadi Kasus Pertama di Lebanon, Baru Datang dari Iran
Kasus virus corona pertama telah terkonfirmasi di Lebanon. Dia adalah seorang wanita yang baru saja tiba dari Iran.
Israel pada Jumat (21/2/2020), juga mengonfirmasi kasus pertamanya.
Orang yang terpapar virus mematikan itu merupakan warga negara Israel yang baru mendarat dari Jepang.
Kuwait Airways mengumumkan akan menangguhkan semua penerbangan ke Iran.
Masyarakat Kuwait pun disarankan agar tidak bepergian ke Kota Qom terlebih dahulu.
Pihak Uni Emirates Arab mengatakan ada seorang warga Filipina dan satu orang dari Bangladesh yang terinfeksi patogen asal Wuhan itu.
Kini total keseluruhan ada 11 kasus di Arab.
Tim medis Lebanon tengah memantau kasus potensial lainnya.
Hamad Hassan menjelaskan tentang pengadaan rumah sakit khusus.
"Sebuah lantai di rumah sakit pemerintah di Beirut, akan dialokasikan untuk menerima setiap kasus wabah ini. Tidak perlu panik berlebihan," kata Hassan.
"Tim medis sedang menindaklanjuti penumpang, yang dibawa ke rumah mereka."
"Siapapun yang menunjukkan gejala, akan dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
Beberapa warga Lebanon yang baru mendarat dari Iran kurang dari 14 hari akan diminta untuk mengisolasi diri.
Ini akan dilakukan sampai mereka tidak menunjukkan gejala terinfeksi.
Wabah COVID-19 pertama kali di Timur Tengah adalah di Iran pada Rabu lalu.
Teheran kini telah mengonfirmasi empat kematian dan 18 infeksi virus mirip SARS ini.
Ribuan orang Lebanon melakukan perjalanan ke Iran setiap tahunnya untuk mengunjungi tempat-tempat suci Syiah, satu diantaranya Kota Qom. (Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE Corona, Kasus Pertama COVID-19 Terkonfirmasi di Lebanon.
(*)