Percobaan Penculikan Anak
Polisi Imbau Masyarakat Tak Resah Informasi Percobaan Penculikan Anak
Karena harus disikapi dengan bijaksana, supaya jangan sampai masyakarat terpancing dan saling mencurigai.
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Maudy Asri Gita Utami
KAPUAS HULU - Kapolsek Putussibau Selatan IPDA Cahya Purnawan menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak merasa resah informasi dugaan percobaan penculikan anak SDN 02 Putussibau.
"Memang ada sejumlah warga datang hanya menyampaikan informasi mencurigai seseorang pelaku percobaan penculikan anak, tapi tidak ada laporan pengaduan ke Polisi," ujarnya, Sabtu (22/2/2020).
Terpenting juga adalah, himbau Kapolsek supaya informasi itu tidak di besar-besarkan.
Karena harus disikapi dengan bijaksana, supaya jangan sampai masyakarat terpancing dan saling mencurigai.
• Kisah Lengkap Anak Hilang di Pontianak, Dari Dugaan Penculikan hingga Ditemukan Tak Bernyawa
"Apabila masyarakat timbul merasa saling mencurigai berlebihan, maka kemungkinan dapat timbul kemarahan dan main hakim sendiri. Maka dari itu, lebih baik sama-sama mengawasi anak-anak kita," ucapnya.
Menurutnya, apabila ada yang dicurigai jangan main hakim sendiri.
Serahkan semuanya ke pihak Kepolisian.
"Pastikan kebenarannya, jangan sampai kita berlebihan merasa kecurigaan," ungkapnya.
Modus Tawarkan Uang Jajan
Seorang siswa kelas 6 SD Negeri 02 Putussibau di Kelurahan Kedamin Hulu Kecamatan Putussibau Selatan, hampir diculik oleh dua orang dewasa yang tidak dikenal, di sekitar wilayah belakang Rutan Putussibau, Sabtu (22/2/2020).
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Plt Kepala Sekolah SD Negeri 2 Putussibau Kedamin Hulu Kecamatan Putussibau Selatan, Khairul Mu'minin Mu'min kepada Tribun.
"Kejadiannya ketika anak muridnya tersebut izin untuk mengambil buku ke rumahnya, sekitar jam 09.00 WIB."
"Lalu dia pulang lagi ke sekolah melewati jalan pintas, tepatnya di belakang Rutan Putussibau, dan menemukan dua orang menawarkan uang jajan ke siswa saya," ujarnya.
Setelah menawarkan uang jajan tersebut, jelas Mu'min anak muridnya menjawab kalau ia sudah ada uang jajan sebesar Rp 5 ribu.
Kedua orang yang diduga tidak dikenal itu, menawarkan uang jajan sambil menyodorkan uang Rp 200 ribu.