Khazanah Islam

Hukum Merayakan Isra' Mi'raj 27 Rajab

Di sini Nabi SAW mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

Editor: Nasaruddin
TribunStyle.com Kolase/fingerspot.com
Ilustrasi memperingati Isra Miraj 

Peringatan Isra Miraj, rutin dilaksanakan sebagian masyarakat sebelum ataupun sesudah 27 Rajab.

Tahun 2020 ini, 27 Rajab, diperkirakan jatuh pada 21 Maret.

Isra dan Miraj (Mikraj) adalah dua peristiwa yang berbeda.

Dalam Isra, Nabi Muhammad SAW "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa.

Lalu dalam Miraj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi.

Di sini Rasul SAW mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

Biasanya Isra Miraj diperingati umat Islam dengan berkumpul di masjid dan salat berjamaah serta mendengarkan khutbah/ceramah.

Sunda Empire dan King of The King Bikin Ustadz Abdul Somad (UAS) Mau Muntah

Di beberapa negara mayoritas Muslim, mereka memperingatinya dengan menghias kota dengan lampu dan lilin.

Terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang boleh tidaknya merayakan Isra Miraj.

Beberapa bahkan mengatakan bi'dah.

Lalu bagaimana menurut dai kondang Ustadz Abdul Somad alias UAS?

Dalam sebuah ceramahnya yang diunggah di Youtube 2017 lalu, tentang Isra Miraj, dai asal Riau ini memaparkan beberapa dalil yang membolehkan peringatan Isra Miraj.

"Banyak sekarang masjid yang tak lagi membuat acara Isra Miraj. Karena takut diberitakan radio, ditulis di internet jika Isra Miraj itu bi'dah," kata UAS memulai ceramahnya.

Bahkan kata UAS, ada yang menyebut jika yang membuat acara Isra Miraj bakal masuk neraka.

"Dan yang paling panas nerakanya yang ceramah," kata UAS disambut tawa jamaah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved