Diduga Kelainan Seksual, Pasangan Suami Istri 10 Hari Sekap Siswi SMP dan Melakukan Persetubuhan
AKP Adiel Aristo, menjelaskan Puroh lah yang mengajak suami untuk berhubungan theesome dengan anak dibawah umur dengan alasan lebih bergairah
Diduga Kelainan Seksual, Pasangan Suami Istri 10 Hari Sekap Siswi SMP dan Melakukan Persetubuhan
TRIBUN - Seorang siswi SMP bernama IT (16) harus menanggung beban, mungkin akan membebani dirinya hingga masa mendatang.
Pasalnya siswi di satu di antara SMP di Brebes ini disekap oleh pasangan suami istri selama 10 hari.
Pasutri yang tega menyekap remaja yang masih duduk di bangku SMP tersebut adalah Sarkum (51) dan Puroh (29).
Keduanya merupakan pasangan suami istri asal Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Keduanya ditangkap lantaran berbuat tidak senonoh terhadap siswi SMP Brebes tersebut.
Sarkum dan Puroh menyekap IT di sebuah rumah kosong dan dipaksa melakukan threesome atau berhubungan bertiga.
• Melahirkan Bayi, Inilah Fakta Hubungan Terlarang Siswi SMA dan Adik yang Masih SD Saat Ibu Kesawah
Dilansir dari Kompas.com, Kapolsek Bumiayu, Polres Brebes, AKP Adiel Aristo, mengatakan, kedua tersangka diduga mengalami kelainan seksual, sehingga mengajak anak di bawah umur untuk melakukan persetubuhan.
AKP Adiel Aristo, menjelaskan Puroh lah yang mengajak suami untuk berhubungan theesome dengan anak dibawah umur dengan alasan lebih bergairah.
"Istrinya (Puroh) ingin threesome dengan alasan untuk lebih bergairah," kata Adiel, dilansir dari Kompas.com, Selasa (18/2/2020).
Adiel menjelaskan, peristiwa itu bermula pada Kamis (6/2/2020) pukul 12.00 WIB, saat IT diajak oleh Puroh, tetangganya untuk membantu suami pelaku.
IT diajak menuju sebuah rumah di Dukuh Karanganyar Desa Bumiayu RT 6 RW 7.
• TEROR Sosok Serba Hitam Gentayangan Ajak Wanita Berhubungan Badan, Korbannya Termasuk Siswi SD
Namun, korban tidak diberitahu bantuan apa yang dibutuhkan.
Korban selanjutnya diiming-imingi sejumlah uang.
"Dengan dijanjikan Rp 5 juta, korban diajak ke sebuah rumah yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban," terang Adiel.