3 Warga Indonesia Positif Virus Corona, Menlu Retno Marsudi Ambil Langkah Cepat
Retno sudah meminta Kementerian Kesehatan menyiapkan tim untuk berangkat ke Jepang.
Penangkapan tersebut juga menunjukkan bahwa kebiasaan konsumsi masyarakat China terhadap hewan liar tersebut tidak dapat dimusnahkan dalam waktu semalam.
Para penjual hewan liar biasanya juga menjual keledai, anjing, rusa, buaya dan daging lainnya.
Salah satu dari mereka mengungkapkan akan segera membuka toko begitu larangan dicabut.
Gong Jian, salah satu penjual hewan di wilayah Mongolia Dalam, daerah otonomi China, menuturkan masyarakat suka berbelanja hewan liar karena bisa dikonsumsi atau dijadikan hadiah.
"Itu sangat menyenangkan dan membuatmu terkesan berwibawa." katanya dikutip Reuters Senin (17/2/2020).
"Saya akan berjualan lagi ketika larangan dicabut," tambahnya.
Gong juga menjelaskan kalau dia juga menyimpan daging buaya dan rusa beku di dalam kulkas namun hal itu bisa membunuh semua burung puyuh yang sedang dibiakkannya.
Hal ini bisa terjadi karena supermarket tidak lagi membeli telurnya dan telur burung puyuh itu sendiri tidak dapat dimakan setelah dibekukan.
Pakar ilmiah menduga meski belum terbukti bahwa virus corona terbawa masuk ke dalam tubuh manusia dari kelelawar melalui trenggiling, mamalia pemakan semut kecil yang bernilai tinggi di pasar obat tradisional China.
Perdebatan panjang
Banyak kalangan akademik, aktivis lingkungan, dan warga di China tergabung dalam kelompok konservasi internasional mengangkat isu larangan penjualan hewan liar menjadi permanen dan penutupan toko yang menjual hewan tersebut.
"Salah satu kebiasaan buruk kita adalah memakan segalanya," kata netizen bernama Sun dalam diskusi di situs Sina.
"Kita harus berhenti mengonsumsi hewan liar dan mereka yang melakukannya harus dipenjara," paparnya.
Namun, sebagian kecil dari warga China masih mengonsumsi hewan liar dengan keyakinan baik untuk kesehatan.
Hal itu membuat pasar hewan liar di Wuhan memiliki peningkatan dalam permintaan.