Viral Skullbreaker Challenge di TikTok, Tantangan Berbahaya Bisa Bikin Cedera Serius hingga Kematian

Viral Skullbreaker Challenge di TikTok, Tantangan Berbahaya Bisa Bikin Cedera Serius hingga Kematian

Saat kita hidup di internet, tantangan media sosial konyol terus muncul untuk menarik perhatian orang.

Banyak yang mengikuti tantangan itu untuk merasa terlibat dan relevan, tetapi seringkali tidak tahu arti di balik tantangan itu.

Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan challenge baru yang cukup viral terutama di platform TikTok.

Tantangan bernama "tripping jump challenge" atau "skull breaker challenge" ini dilakukan oleh tiga orang yang berbaris berjajar.

Sebuah tantangan yang disebut "tripping jump challenge" pada dasarnya tumbuh dari AS, di mana anak-anak menipu teman mereka untuk melompat, dan kemudian melanjutkan untuk menggesekkan kaki mereka dari belakang dan menjatuhkan teman malang mereka ke titik di mana mereka mendarat rata di tanah.

• CEK FAKTA - Pemasukan TikTok Digunakan untuk Mendirikan Kamp Konsentrasi Muslim Uighur China

Saat orang yang di tengah melompat, dua orang di sisi kanan dan kirinya menjegal kaki orang tersebut sampai jatuh. 

Bukannya lucu, tantangan ini justru sangat berbahaya.

Banyak pihak pun langsung mengecam challenge ini karena bisa mengancam keselamatan nyawa seseorang.

Bayangin aja, orang yang kena jegal saat melompat itu bisa jatuh dengan kepala terlebih dulu menimpa lantai, atau bagian punggung dan tulang ekornya.

Hal tersebut bisa menyebabkan cedera parah, gegar otak, cacat seumur hidup, bahkan sampai kematian.

Seorang siswi SMA di Miami, Amerika Serikat, pun telah menjadi korban.

Ia mengatakan bahwa dirinya telah menjadi korban bully saat diminta teman-temannya di South Dade Senior High School untuk melakukan tantangan tersebut.

"Aku melompat sangat tinggi, dan aku ingat mereka menendangku," ujar siswi yang nggak mau disebutkan identitasnya itu seperti dikutip dari NBC Miami.

• Tak Ingin Kalah Eksis dengan Penggemar, BTS Resmi Buka Akun TikTok, Yuk ARMY Kepoin!

Siswi tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit. Seminggu setelahnya, ia bahkan mengatakan masih merasakan sakit.

"Aku nggak bisa menggambarkan rasa sakitnya. Nggak cuma secara fisik, tapi juga mental," ujarnya.