Empat Mahasiswa Kalbar Kini Bisa Pulang ke Rumah Setelah 14 Hari Karantina & Dinyatakan Bebas Corona
Terdapat empat warga Kalbar, semuanya merupakan mahasiswa yang menuntut ilmu di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Penulis: Syahroni | Editor: Maudy Asri Gita Utami
WHO menginginkan agar Indonesia meningkatkan kewaspadaan dan deteksi kasus dari persiapan di fasilitas kesehatan.
Hal itu menyusul serangkaian warga Australia yang tinggal di Bali telah didiagnosis menderita pneumonia, namun prosedur pengujian oleh otoritas kesehatan masih terbatas.
Perwakilan WHO di Indonesia, Dr Navaratnasamy Paranietharan, yang bekerja erat dengan Kementerian Kesehatan, mengatakan negara itu telah mengambil langkah konkret.
Termasuk penyaringan di perbatasan internasional dan menyiapkan rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani kasus-kasus potensial.
"Indonesia sedang melakukan persiapan untuk menghambat masuknya virus corona baru," kata Dr Navaratnasamy Paranietharan.
• Wuhan China Diselimuti Kabut Misterius Akibat Virus Corona, Terbongkar Fakta Mengerikan
• Virus Baru Muncul Lagi, Lebih Mengerikan Dari Virus Corona, Hanya Butuh 48 Jam Bunuh Penderitanya
Serupa dengan WHO, ilmuwan Harvard juga mengomentari hal serupa dan menyebut virus corona sebenarnya sudah sampai Indonesia namun tidak terdeteksi.
"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard T.H Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi terbaru yang diposting di medRxiv.
Hal ini memicu banyak spekulasi sebenarnya apa yang terjadi dengan Indonesia mengapa bisa negara dengan penduduk padat bisa nihil wabah yang kini mendunia ini.
Sebelumnya, banyak spekulasi yang menyebutkan bahwa sinar matahari menjadi benteng yang membuat virus corona sulit berkembang di Indonesia.
Namun, seperti dinukil dari Kompas.com Peneliti Senior LBM Eijman Prof.David Muljono mengatakan hal itu tidak ada kaitannya dengan nol kasus virus corona.
"Engga bisa dijelaskan, sampai sekarang karena belum ada kaitannya," kata David dalam acara Menyikapi Virus Corona 2019-nCoV:Dari Lembaga Eijkman untuk Indonesia.
Namun, david membocorkan bahwa kondisi cuaca dapat memengaruhi kondisi kesehatan dan memicu penyakit tertentu.
Misalnya dalam kondisi musim dingin seseorang akan rentan terkena penyakit.
Sementara Indonesia dan negara tetangga lain secara geografis memiliki kondisi cuaca dan iklim yang relatif sama.
David menyebut kebiasaan beraktivitas di alam terbuka terutama yang masih asri bisa meningkatkan kondisi fisik dan mental.