Bupati Sanggau Panen Jagung dan Padi Organik dan Launching Beras Sehat Serumpun Borneo dan Beras PH

Terkait dengan kegiatan panen raya padi ini merupakan program dari FAO dengan luas 50 hektar.

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Madrosid
IST/Dok.Diskominfo Sanggau
Bupati Sanggau, Paolus Hadi bersama pejabat lainya saat panen panen jagung dan panen raya padi organik sekaligus peluncuran beras sehat Sanggau di Desa Tunggal Bhakti, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Rabu (12/2/2020). 

"Beras organik tersebut kalau bisa kita jual keluar, tetapi sekaligus mari kita konsumsi bersama,"ujarnya.

Ia juga mengatakan sudah melakukan konsultasi dengan pihak internasional konsultan.
Mereka sudah datang kesini dan melihat bahwa disini cocok untuk pertanian organik. Perlu juga disampaikan bahwa soal pertanian organik bukan hanya soal menanam, akan tetapi juga soal memproses.

"Yang ada disini RMU nya sudah memenuhi persyaratan untuk bisa menghasilkan produk organik dan ini tinggal disempurnakan," jelasnya.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengatakan kalau berbicara kesehatan, maka organik inilah yang menjadi pilihannya.

"Untuk melaksanakan program ini tentu tidak bisa hanya dari pemerintah daerah sendiri, akan tetapi hadirnya teman kita dari FAO dan juga dari dinas terkait. Kita harus bersinergi karena beras organik ini betul-betul sekarang ini menjadi favorit,"ujarnya.

PH sapaan akrab Bupati Sanggau juga berharap di Kabupaten Sanggau punya kemasan beras organik. Karena ditempat kita belum ada dan program ini baru dibeberapa desa di tempat kita.

"Akan tetapi, ini akan terus kita dorong karena kita sudah punya packing yang bagus dan kita harus bisa mendapatkan sertifikat juga dari beras organik,"tuturnya.

Bupati Sanggau dua periode itu juga menyampaikan terlepas dari peran semua pemerintah maupun pihak dari lembaga-lembaga yang lain, bahwa petani juga harus mau dan siap.

"Inikan harus bersinergi, apalagi di daerah kita ini selalu dengan permasalahan yang sama yaitu soal irigasi dan air. Kalau beras tetap laku, hanya permasalahannya ketika musim kemarau pasti ada jeda produksi beras ditempat ini,"katanya.

Nah, lanjutnya, ini masih tantangan dan ia sudah sampaikan dengan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikuktura Provinsi Kalbar karena Bapak Gubernur sudah menyatakan atensinya untuk bagaimana bendungan Merowi ini harus tuntas.

"Mengingat masyarakat Desa Tunggal Bhakti ini mereka konsisten dalam bertani.
Saya juga berharap kepada seluruh stakeholder mari kita jadikan Desa Tunggal Bhakti sebagai sentra beras organik dan juga tentunya akan mendapat sertifikat organik,"ujarnya.

Hadir pada kesempatan tersebut, Perwakilan dari Kementerian Pertanian RI, M Ghazali Hamzah, Wakil Ketua FAO Indonesia, Ageng Herianto, Perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Horkultura Provinsi Kalbar, Dony Saiful Bahri, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan Kabupaten Sanggau, H Jhon Hendri, Kepala Instansi Vertikal, Kepala OPD Kabupaten Sanggau, Forkompimda, Camat Kembayan, Inosensius Nono, Forkompincam, Kades Tunggal Bakti, Wiji dan masyarakat (Poktan) Desa Tunggal Bhakti. 

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved