VIRUS Corona Belum Reda, Wabah Aneh Muncul di Nigeria | Tewaskan 15 Orang Tak Sampai Sepekan

wabah penyakit misterius itu, pertama kali tercatat akhir bulan lalu di Negara Bagian Benue, sebelah tenggara ibukota Abuja.

Editor: Ishak
KOLASE/Kunm/ Straits Times
VIRUS Corona Belum Reda, Wabah Aneh Muncul di Nigeria | Tewaskan 15 Orang Tak Sampai Sepekan \ILUSTRASI 

LEBIH dari satu bulan sejak merebak di Wuhan China, Virus Corona yang kini ditetapkan menjadi ancaman global belum juga reda. 

Sudah lebih dari seribu orang dinyatakan menjadi keganasan virus yang juga sempat populer dengan sebutan 2019 Novel Coronavirus alias 2019-nCoV itu. 

Hingga saat ini, sudah puluhan negara mengkonfirmasi kemunculan virus ini di terotori masing-masing. 

Dengan catatan kematian yang sudah lebih tinggi dari virus SARS yang merebak 2002-2003 silam, tak kurang dari WHO yang tak lain adalahan badan kesehatan dunia mengingatkan bahaya virus Corona sebagai ancaman global. 

Belum juga reda virus Corona yang kini jadi perhatian dunia, kini muncul lagi sebuah wabah mematikan. 

Alat Pendeteksi Virus Corona Karya Universitas Airlangga Surabaya, Klaim Keakuratan 99 Persen

Kali ini, kemunculannya berawal dari Nigeria, yang ada di benua Afrika. 

Pemerintah Nigeria telah memperingatkan "epidemi aneh".

Menurut otoritas setempat sebagaimana dikutip dari Kompas.com, wabah aneh ini bahkan sejauh ini telah menewaskan 15 orang.

Epidemi tak wajar ini juga menginfeksi puluhan orang dalam waktu yang relatif singkat, hanya kurang dari seminggu.

Melansir The Independent (11/2/2020), wabah penyakit misterius itu, pertama kali tercatat akhir bulan lalu di Negara Bagian Benue, sebelah tenggara ibukota Abuja.

Wabah ini menyebabkan muntah, bengkak, dan diare.

Pada 3 Februari 2020, jumlah orang yang terkena endemik aneh tersebut telah meningkat menjadi 104 orang, menurut surat kabar Daily Post. 

Virus Corona Kini Miliki Nama Baru Covid-19, WHO Ungkap Alasan hingga Kabar Vaksin Pertama Tersedia

Para penderita endemik aneh ini diungkap juga meninggal dalam waktu yang relatif cepat sejak terinfeksi. 

Senator Nigeria Abba Moro yang mewakili sebuah distrik di Negara Bagian Benue dalam resolusi Senat menyebutkan, sejumlah korban, semuanya diduga meninggal dalam waktu 48 jam setelah tertular penyakit tersebut.

Resolusi itu juga mendesak Kementerian Kesehatan negara untuk mengirim para ahli ke pusat wabah.

Tujuannya tak lain adalah untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit ini.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved