Yuliastuti Saripawan Ubah Paradigma Masyarakat Terkait RSUD Soedarso
Adapun tema dialog interaktif yakni tentang strategi pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik
Penulis: Anggita Putri | Editor: Madrosid
PONTIANAK - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Barat menggelar acara dialog interaktif dalam rangka peringatan hari ulang tahun ke-63 Provinsi Kalbar 2020.
Adapun tema dialog interaktif yakni tentang strategi pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kalbar yang diselenggarakan di Hotel Mahkota Pontianak, Selasa (11/2/2020).
Direktur Rumah Sakit Umum Soedarso Yuliastuti Saripawan mengatakan yang menjadi tantangan RSUD Soedarso selama ini harapan masyarakat yang menginginkan RSUD Soedarso khususnya dari segi pelayanan, kesiapan, keramahan lebih baik.
“Beberapa hal yang sudah disampaikan bahwa kita sudah melakukan perbaikan pelayanan baik jumlah jenis pelayanan , maupun kualitas SDM ,” ujarnya.
• BPSDM Kalbar Gelar Dialog Interkatif Terkait Strategi Pembangunan Kesehatan dan Pelayanan Publik
Ia mengatakan ada jenis pelayanan yang ditambah, dan dari sisi SDM mendatangkan beberapa dokter untuk operasi yang memang SDM di Kalbar belum ada.
“Jadi didatangkan dokter dari luar untuk melaksanakan tindakan di RSUD Soedarso seperti dokter bedah jantung anak, operasi plasenta aktera,” ujarnya.
Hal itu dilakukan salah satu untuk meningkatkan pelayanan RSUD Soedarso supaya masyarakat Kalbar dapat merasakan pelayanan yang memang dibutukan kemudian SDM bisa didatangkan sebagai dokter tamu.
Pelayanan yang ditambah adalah klinik gizi, klinik nyeri juga akan dibuka. Untuk SDM juga sudah disiapkan .
Kesiapan pembangunan sesuai visi misi Gubernur Kalbar terkait pembangunan dua gedung walau di ranah nya di PU dengan adanya penambahan faslitias dan sarana gedung itu dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat mulai dari penambahan tempat tidur, kemudian sarana dan prasarana termasuk ruang operasi , icu , iccu dan lainnya.
“Sebenarnya kita tidak membedakan dari segi pelayanan . Nanti gedung baru akan stara dan tanpa kelas . Ini dilakukan untuk tingkatkan pelayanan. Jadi paradigma masyarakat terhadap penggunaan BPJS tidak dilayani dengan baik itu salah. Lalu SDM sejauh ini juga sudah ada,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pelayanan yang diberikan Sudarso walau ada kelas tapi pada dasarnya sama, tidak ada bedanya antara pasien bpjs dengan umum.
“Persepsi masyarakat sudah kita ubah. Fasilitas ruangan untuk kelas III BPJS masih menggunakan ruangan lama. Nanti ketika menempati gedung baru akan lebih bagus faslitias nya sambil melakukan perubahan,” ujarnya
Bangunan sudah ada . Jadi tinggal melengkapi dan tahun ini untuk beberapa bulan kedepan akan operasional jadi tidak ada bedanya dari sisi pelayanan.
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/foto-bersama-wagub-kalbar-usai-membuka-dialog-interaktif.jpg)