Horor di Hutan Sambas
MISTIS Tengah Malam di Hutan Belantara Sambas, Deki Didatangi Gadis Kecil dan Minta Sesuatu
Namun lagi-lagi antara sadar dan tidak ia mengaku didatangi sosok gadis kecil yang memberikannya penawaran untuk menandatangani sebuah kontrak.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Namun kedua orang tersebut malah berlalu.
“Sekitar jam 3 jumpe urang ngael, beduak, ku omongek daan nyaut, die maseh jalan tarus pakai topi bajunye warne itam, makin ku dakatek tang makin jauh laki-laki, sampai-sampai jiku be tulong, aku minta tulong inyan dangan kitak carekan aku jalan keluarnya. Kitak pun daan maok ngantar daan masalah, yang panting tunjukkan jak jalan keluar getok-getok, die jalan tarus, jadi kutinggalkan,”ujarnya
“Sekitar jam 3 ketemu orang mancing berdua, saya bicara tapi mereka tidak menyahut, dia masih jalan terus menggunakan topi dan baju warna hitam, kudekati, tapi makin jauh, laki-laki, sampai aku memohon carikan aku jalan keluar, Kalau kalian tidak mau mengantar tidak masalah, yang penting tunjukkan jalan keluar, namun dia jalan terus, jadi saya tinggalkan,”ujarnya.
• VIRAL Orang Sambas Hilang Beberapa Hari di Hutan, Kembali Bawa Kisah Siang dan Malam di Hutan
Ia lantas berjalan lagi dan menemukan orang lain lagi yang sedang mencari burung dengan cara di jerat dengan gettah atau karet (ngattah).
Anehnya lagi, orang yang dipanggilnya sempat merespon mendekati Deki, namun semakin orang tersebut mendekat, malah menghilang.
“Bejalan agek aku, jumpe urang ngattah burong sekitar jam 4 bahari, gaye juak minta tulong, kekapakkan bejalan sitok (kaki) rase dah simpok, tulong tulong jiku, kakye dakatlah die nakatek aku, sekali makin dakkat be tang makin sian urangnye, udah tang makin sian,”ujarnya.
“Berjalan lagi saya, bertemu orang menjerat burung sekitar pukul 4 sore, minta tolong lagi, sementara kaku sudah capek, saya minta tolong, kemudian dia mendekati saya, namun saat mendekat kok tidak ada orangnya,”ujarnya.
Kemudian ia lantas menemukan tempat semacam bukit atau gunung dan mendatanginya.
Lagi-lagi ia menemukan banyak bekas kayu yang sudah ditebang. Ia sempat mengira sudah sampai ke jalan besar, namun nihil.
“Lakak ye tijumpe dangan macam nak bukit gunong naiklah aku ke sie, kuliat banyak batang kayu kanak tabbang, kire ku dah lapang yebe dah jalan bassar, ku pantaulah juak ke atas, sangkak ku jalan basar rupenye bukan juak,”ujarnya
“Setelah itu bertemu dengan semacam bukit atau gunung dan naiklah saya ke situ, saya melihat banyak pohon yang sudah ditebang, saya kita sudah jalan besar, saya pantau di atas apakah jalan besar, ternyata bukan,”ujarnya.
Lantas saat malam hari tiba, ia kemudian bermalam lagi di dalam hutan dengan menjadikan lokasi bekas penebangan pohon untuk menginap.
Namun lagi-lagi antara sadar dan tidak ia mengaku didatangi sosok gadis kecil yang memberikannya penawaran untuk menandatangani sebuah kontrak.
Tidak jelas kontrak tentang apa, namun si gadis kecil mengatakan jika ia bersedia menandatanganinya maka ia akan mendapatkan kemudahan untuk pulang ke rumahnya kembali.
“Bemalamlah agek di utan, ade urang nabang kayu berape batang, jadi agak tarrang, tidok di sie,. Kanak pagek perempuan biak kacik rambutnye panjang. Bang maok ke tande tangan kontrak, kontrak ape, pokoknye mun abang tande tanganek tok be, abang nak keluar be nyaman, yo dah dakat ke ratinye jalan basar tok, pokoknye be pun abang tandetanganek be nak keluar nyaman,”ujarnye.