Kongres PAN Ricuh, Pengamat Nilai Akan Berdampak pada Pemilihan
Kongres PAN ibarat masakan dan bumbu belum pas sehingga menimbulkan aroma dan rasa yang menimbulkan protes bagi orang
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Madrosid
PONTIANAK - Pengamat Politik Untan, Dr. Yulius Yohanes menilai kegaduhan yang terjadi pada kongres PAN tentu akan berdampak pada penilaian konstituen itu sendiri.
Berikut penuturannya.
Kongres PAN ibarat masakan dan bumbu belum pas sehingga menimbulkan aroma dan rasa yang menimbulkan protes bagi orang yang akan menikmatinya.
Hal ini seharusnya sudah dapat diantisipasi oleh panitia kongres sehingga tidak terjadi konflik yang dapat menimbulkan penilaian kurang baik dari publik terhadap parpol tersebut.
Disamping itu, ketika terjadi insiden di Kongres PAN, saya rasa akibat tidak ada transparansi di tubuh parpol tersebut sehingga komunikasi terputus dan ini karena kepentingan di elite partai bukan persoalan di bawah baik itu anggota partai yang aktif dan yang pasif misalnya pendukung dari masyarakat atau pemilih.
Inilah persoalan yang selalu menghimpit partai politik karena ada ego kepentingan elite partai yamg membikin kegaduhan di kongres PAN tersebut.
• Amien Rais Abstain Pembukaan Kongres PAN V, Zulkifli Hasan Ungkap Sedang Ada Rapat Penting
Panitia Munas seharusnya sudah dapat mengclearkan kepentingan-kepentingan elite PAN agar kegaduhan ini tidak terjadi, dan hal ini menjadi memalukan partai.
Apa kata masyarakat atau pemilih PAN melihat kegaduhan ini terjadi, untuk mengurus partai saja ribut apalagi untuk mewujudkan kesejahtraan yang di inginkan masyarakat.
Ketika kegaduhan itu belum dapat diselesaikan ibarat suhu masih memanas, tentu pihak panitia kongres harus menunda, karena jika dipaksakan akan berdampak sangat buruk bagi keputusan untuk menentukan ketua umum PAN.
Selain itu, hasil juga barang tentu berimplikasi sangat buruk pada parpol karena ditubuh PAN itu sendiri tidak kompak dan terpecah belah apalagi nanti program yang di bikin tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat, dan inilah sebab akibat sebuah parpol akan kehilangan penumpang di pesta demokrasi yang akan datang karena nahkodanya tidak memberikan harapan yang jelas dan pasti bagi masyarakat.
Oleh karena itu, seharusnya elite politik PAN tidak melemparkan bom yang dapat membunuh kepentingan parpol itu sendiri, dan sepantasnya elit PAN memberikan contoh yang baik pada kadernya bukan justru membikin kegalauan pada masyarakat pemilih.
Selain dari pada memang budaya-budaya kekerasan seharusnya sudah harus ditinggalkan karena akan memberikan efek yang negatif bagi parpol, dan masyarakat.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menjelaskan penyebab hingga 'biang kerok' terjadinya kericuhan yang sempat terjadi di lokasi Kongres V PAN, di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2/2020).
Menurut dia, kericuhan itu terjadi karena Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN dari Maluku dan Maluku Utara belum terdaftar sebagai peserta Kongres V PAN.
"Registrasi sudah berjalan lancar. NTT lancar, Jawa Timur lancar, memang Maluku dan Maluku Utara itu ada masalah karena ada Plt (pelaksana tugas)," kata Zulkifli usai mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum PAN.
Zulkifli mengatakan, permasalahan DPW Maluku dan Maluku Utara akan diselesaikan oleh Steering Committee Kongres V PAN.
"Jadi memang enggak bisa diberi karena ada masalah. Nanti diselesaikan oleh Steering Committee. Memang Maluku Utara sekali lagi ada sengketa yang nanti akan diselesaikan oleh SC," ujar dia.
Kendati demikian, Zulkifli menyesalkan kericuhan yang terjadi di lokasi kongres, karena mengakibatkan peralatan panitia Kongres V PAN menjadi rusak.
Ia mengatakan, kegiatan panita menjadi terhambat karena peralatan dirusak oleh massa tersebut.
"Ngamuk-ngamuk yang dipimpin oleh Saudara Asri Anas, kemudian komputernya lima itu diambil. Teman-teman OC (organizing committee) kan enggak bisa kerja," ujar Zulkifli Hasan.
"Karena komputernya di situ. Jadi kerjanya bagaimana? Manual? Jadi yang salah siapa? Ya yang merebut itu. Jelas sekali itu," ucap mantan Ketua MPR itu.
"Kita akan cari formula yang baik bagaimana agar semua diakomodasi. Kalau bagi saya pribadi kalau bisa semaunya mulus dibuat mulus jangan dibuat tegang," kata Saleh.
Sebelumnya diberitakan, Arena Kongres V PAN di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara mendadak ricuh, sebelum acara pembukaan kongres resmi dibuka pada Senin (10/2/2020) malam.
Pantuan Kompas.com, keributan terjadi di lantai 2 arena kongres, tepatnya di tempat pendaftaran peserta dilakukan.
Sejumlah orang berteriak, meminta pendaftaran peserta kongres ditutup karena sudah melewati batas waktu yang ditentukan. Aksi saling dorong pun terjadi antara massa dan panitia kongres.
"Tutup segera pendaftarannya, kami meminta segera ditutup sudah melewati batas waktu," kata sejumlah massa.
"Kita boikot kongres kalau tidak dihentikan," teriak mereka lagi.
Adapun pendaftaran peserta kongres seharusnya hanya dilakukan pada pukul 08.00 sampai 12.00 Wita. Namun, hingga kini registrasi peserta masih dibuka. (*)