Gubernur Sutarmidji Desak Bubarkan Sosek Malindo, Ancam Laporkan Kementerian ke Presiden Jokowi

Sosek Malindo itu bubarkan saja, palingan buat acara sepeda atau lari-lari dari Pontianak ke perbatasan.

TRIBUNPONTIANAK/ANGGITA PUTRI
Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Kepala DJKN, Kepala PLBN Aruk saat meninjau PLBN Aruk, Senin (10/2/2020). 

Selain itu terkait dengan tanah di perbatasan dan juga kondisi perbatasan Aruk saat ini.

Lalu terkait impor dan ekspor barang melalui perbatasan dan juga hasil pertanian yang ada, serta pariwisata yang ada.

Pusat perbelanjaan yang ada di Perbatasan pun menjadi sorotan agar dilakukan inovasi untuk menarik para pengunjung.

"Kawasan ini masih bertahan rapi, tapi bagaimana memaksimalkan lahan ini yang menjadi tugas bersama. Lintas kemeterian juga perlu dan kita sudah ada badan pengelolaan perbatasan daerah," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa perbatasan Aruk sudah dibangun bagus oleh presiden tapi tidak dikelola dengan baik.

"Wisma Indonesia sudah dibangun sejak dua tahun lalu. Tapi selama dua tahun berjalan belum digunakan. Bahkan fasilitas kurang. Kalau dihitung berapa kerugian yang dialami. Ketika sudah dibangun tapi tidak digunakan dan tidak menghasilkan apa-apa," katanya.

Sutarmidji mengatakan berbagai fasilitas di kawasan PLBN Aruk segala sesuatunya masih berfungsi dengan baik.

Seperti Wisma Indonesia sudah dua tahun ada sekarang sudah mulai digunakan dan bakal dilengkapi fasilitas penunjangnya.

“Para pedagang di sana diharapkan jangan sampai semrawut. Jika memang mau dipindah di rest area harus tetap diperhatikan. Jangan sampai tidak tertib dan itu harus dijaga,” ujarnya.

Kedua ada satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Gubernur Kalimantan Barat , H Sutarmidji meninjau langsung PLBN Aruk pada malam hari, Minggu (9/2/2020).
Gubernur Kalimantan Barat , H Sutarmidji meninjau langsung PLBN Aruk pada malam hari, Minggu (9/2/2020). (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ Anggita Putri)

Bahwa Kalbar (Indonesia) sudah menganggap PLBN Aruk sebagai pintu ekspor.

Sementara pihak Sarawak (Malaysia) belum.

Sehingga ekspor saat ini terpaksa dipindah dari pos batas ke angkutan-angkutan dari Malaysia sehingga tidak efisien.

Tapi jumlah ekspornya mulai Desember kemarin progresnya terus meningkat, hanya yang diekspor rata-rata, produk pertanian.

Yakni produk mentah yang belum diolah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved