Cap Go Meh

Ribuan Warga Pontianak Tumpah Ruah di Jalan Gajah Mada Saksikan Pawai Naga Berkilau

Bertajuk Pawai Naga Berkilau, masyarakat dari berbagai penjuru Pontianak berjajar di kedua sisi jalan.

Penulis: Ferryanto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK/Ferryanto
Atraksi Naga di Jalan Gajah Mada dalam Rangka Cap Go Meh 2571. 

PONTIANAK- Ribuan masyarakat Kota Pontianak tumpah ruah di Jalan Gajah Mada untuk menyaksikan Pawai Naga dan Barongsai dalam rangka Cap Go Meh 2571 tahun 2020, Sabtu (8/2/2020).

Bertajuk Pawai Naga Berkilau, masyarakat dari berbagai penjuru Pontianak berjajar di kedua sisi jalan.

Tak perduli dengan teriknya sinar matahari, masyarakat tetap bersemangat menyaksikan pertunjukan naga dan barongsai yang digelar sekali dalam setahun itu.

Ketua Panitia Pelaksanaan Cap Go Meh Pontianak Hendry Pangestu Lim menyampaikan bahwa terdapat 24 tim Naga, serta 20 tim Barongsai yang memeriahkan perayaan Cap Go Meh di Pontianak.

Atraksi 50 Tatung Meriahkan Perayaan Cap Go Meh Kubu Raya

Seluruh tim naga dan barongsai tersebut melintasi jalan Gajah Mada dan finis di jalan Budi Karya.

Selama perjalanan menuju finis, para pemain naga dan barongsai tersebut menunjukan kebolehannya.

Replika naga yang di mainkan oleh belasan orang itu pun meliuk - liuk bak naga sungguhan, bahkan ada di antara tim yang melakukan atraksi menyemburkan api.

Tak ingin kehilangan moment, banyak warga Pontianak masyarakat yang datang pun langsung mengambil smartphone mereka dan merekam aksi naga tersebut.

Kendati di terpa isu virus Corona, Henry Pangestu menilai bahwa perayaan festival Cap Go Meh tahun ini lebih semarak di banding tahun sebelumnya.

Pada festival cap go Meh inipun ia mengungkapkan pihaknya juga telah menyiapkan posko medis serta panitia juga telah membagikan masker - masker kepada masyarakat.

"Cap Go Meh tahun ini luar biasa sekali, dan kita berdoa semoga terutama warga kota Pontianak, semua aman terkendali, sehat, tidak ada bencana di Indonesia," harapnya pada tahun Tikus Logam ini.

Cap Go Meh Singkawang

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang merupakan yang terbesar di Indonesia, bahkan beberapa media menyebutkan sebagai even terbesar di dunia.

Sebab melibatkan para Tatung dengan berbagai atraksinya yang menarik.

"Tentu kami sangat bersyukur dan bangga karena festival Cap Go Meh di Kota Singkawang kembali masuk dalam 100 kalender even tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia," katanya dalam pembukaan Festival Cap Go Meh Kota Singkawang 2020, Sabtu (8/2/2020).

Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang bersama panitia terus melakukan berbagai inovasi.

Parade tatung pada puncak event Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 tatung.
Parade tatung pada puncak event Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 tatung. (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

Sehingga mampu menyuguhkan tontonan yang menarik, lebih berkualitas, dan memiliki keunikan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini yang istimewa adanya keberhasilan Kota Singkawang dalam pencatatan rekor MURI replika Pagoda tertinggi dengan tinggi 20 meter, 20 centimeter yang memiliki 8 tingkat serta dua lantai terbuka untuk umum.

"Ini makna filosofisnya pelaksanaan Cap Go Meh (8/2/2020)," tuturnya.

Kota Singkawang juga termasuk satu di antara 20 lokasi program regenerasi warisan budaya secara nasional dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Hanya ada dua kota di Kalimantan, selain Kota Singkawang ada pula Kota Banjarmasin.

Sementara Festival Cap Go Meh dikukuhkan sebagai kekayaan intelektual komunal, ekspresi budaya tradisional oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Sederet penghargaan tersebut menjadi tantangan Kota Singkawang yang juga menyandang predikat kota tertoleran di Indonesia pada tahun 2019.

Penghargaan tersebut semakin memperkuat identitas Kota Singkawang sebagai kota pusaka

"Tantangannya adalah Kota Singkawang harus bersatu padu bergandengan tangan untuk melestarikan dan mengembangkannya sebagai aset kebudayaan yang menimbulkan kegairahan yang terus menerus bagi masyarakat dan wisatawan untuk menyaksikannya," ungkap Chui Mie.

Wisatawan Asing Puji

Wisatawan asing apresiasi Cap Go Meh di Singkawang, Sabtu (8/2/2020).

Wisatawan asal Swedia, yakni James sengaja datang ke Singkawang untuk menyaksikan Cap Go Meh.

Menurutnya, kinerja panitia Cap Go Meh patut diacungi jempol.

"Saya suka Cap Go Meh, acaranya sangat teroganisir," ungkapnya saat diwawancarai Tribun saat menyaksikan parade Tatung.

Selain itu, ia juga menceritakan jika Cap Go Meh merupakan hal menarik yang sayang dilewatkan.

"Mungkin tahun depan saya akan kembali lagi," tambahnya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved