TAK Ada Orang di Indonesia Terjangkit Virus Corona Meski Ada 2 Juta Turis China, Ahli Ungkap Sebab
Padahal, lebih dari 2 juta turis Tiongkok mengunjungi Indonesia pada tahun 2019. Sementara larangan penerbangan ke China baru berlaku baru-baru ini
Reagen yang diperlukan ini baru tersedia dalam beberapa hari ke depan.
Sementara laboratorium negara hanya mampu mendeteksi keberadaan keluarga virus corona yang berpotensi terinfeksi.
Kelompok virus ini termasuk flu biasa, MERS serta virus semacam SARS yang sekarang sudah punah.
Indonesia belum secara positif mengonfirmasi kasus virus corona.
Untuk mengidentifikasi infeksi virus corona baru dari China, yang juga dikenal sebagai 2019-nCov, otoritas medis di Indonesia harus mendeteksi keluarga virus corona pada seseorang.
• Jelang Cap Go Meh, Sekda Farhan Pastikan Ketapang Aman dari Penyebaran Virus Corona
Kemudian secara genetis mengurutkan hasilnya, suatu proses yang dapat memakan waktu lima atau enam hari.
Profesor Amin Soebandrio, ketua Institut Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta, yang terlibat dalam pekerjaan pengujian dan pengurutan gen, dikonfirmasi The Sydney Morning Herald dan The Age mengatakan bahwa reagen yang dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi virus corona dalam beberapa jam dijadwalkan akan tiba di Indonesia segera.
"Kami sedang dalam proses mendapatkan kit deteksi khusus untuk coronavirus novel 2019. Kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang kami akan menerima kit spesifik sehingga kami tidak perlu melakukan pengurutan gen," katanya.
Profesor Amin menjelaskan kemungkinan virus corona sudah muncul di Indonesia namun belum terdeteksi.
Padahal semua negara yang dekat dengan Indonesia telah melaporkannya.
"Jika Anda bertanya apakah itu mungkin, tentu saja ada kemungkinan tetapi kami belum memiliki bukti,"
"Saat ini, kami tidak tahu apakah virus telah masuk ke Indonesia atau tidak," katanya.
WHO Pun Khawatir
Mengutip The Sydney Morning Herald Rabu (5/2/20) Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyebut Indonesia harus berbuat lebih banyak.
Hal itu karena kekhawatiran pada negara berpenduduk 270 juta ini yang belum melaporkan satupun kasus virus corona.