Cap Go Meh

Daniel Johan Ajak Keluarga Tonton Cap Go Meh di Singkawang

"Perayaan cap go meh kali ini saya angkut semua keluarga," kata Daniel, Jumat (07/02/2020).

TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Pawai lampion yang digelar dalam rangkaian acara Festival Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 di sepanjang Jalan Diponegoro,Singkawang, Kalimantan Barat, Kamis (6/2/2020) malam. 

PONTIANAK - Satu diantara anggota DPR RI Dapil Kalbar 1, Daniel Johan mengajak seluruh keluarganya untuk menyaksikan perayaan cap go meh di Kota Singkawang.

Daniel menyebut, jika perayaan cap go meh yang dilaksanakan di Kota Seribu Kelenteng itu merupakan momen harmonisasi lintas etnis dan agama yang ada.

"Perayaan cap go meh kali ini saya angkut semua keluarga," kata Daniel, Jumat (7/2/2020).

Politisi PKB ini pun mengaku senang disaat perayaan cap go meh ini karena dapat bercengkrama dengan masyarakat secara luas.

"Saya sangat berkesan, bisa bertemu warga saling menyapa begitu banyak, mereka bersuka ria, dari berbagai macam suku dan latar belakang menyatu harmonis, inilah Indonesia yang membanggakan," tuturnya.

Pawai Lampion Pukau Pengunjung Jelang Cap Go Meh di Singkawang

Namun, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini juga tetap mengimbau agar seluruh stake holder tetap bersiaga terkait dengan pencegahan masuknya virus corona.

Lebih lanjut, Daniel pun mengungkapkan jika diperayaan cap go meh ini merupakan momen untuk berdoa bagi Indonesia lebih baik.

"Saat cap go meh, selain merayakan juga kesempatan untuk berdoa agar Indonesia bisa lebih baik dan sejahtera," tutupnya.

Perayaan Cap Go Meh tinggal beberapa hari lagi akan berlangsung.

Khusus untuk di Singkawang, Cap Go Meh akan diisi dengan pawai Tatung.

Parade tatung ini bakal menyedot wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.

Uniknya penyebutan kata 'Cap Go Meh' sebenarnya populer di Indonesia, di negara lain seperti China, Taiwan, dan Singapura nama festival ini berbeda.

Berikut adalah lima fakta seputar Cap Go Meh:

1. Arti Nama Cap Go Meh

Kata 'Cap Go Meh' diserap dari Bahasa Hokkian.

'Cap' berarti sepuluh, 'Go' berarti lima, sedangkan 'Meh' berarti malam.

Penyebutan ini merujuk pada waktu penyelenggaraan acara yang memang diselenggarakan pada penanggalan 15 kalender China.

Di China nama perayaan ini adalah Yuan Xiao atau Shang Yuan.

Di Barat festival ini disebut Lantern Festival (Festival Lampion) atau Chinese Valentine's Day (hari Kasih Sayang versi China).

Karnaval disepanjang Jalan Diponegoro kota Singkawang pada gelaran Cap Go Meh 2019 di Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa (19/2/2019). Sebanyak 12 replika naga dan lebih dari 860 tatung beratraksi pada perayaan Cap Go Meh di Singkawang. TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Karnaval disepanjang Jalan Diponegoro kota Singkawang pada gelaran Cap Go Meh 2019 di Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa (19/2/2019). Sebanyak 12 replika naga dan lebih dari 860 tatung beratraksi pada perayaan Cap Go Meh di Singkawang. TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anesh Viduka)

2. Sejarah Cap Go Meh

Cap Go Meh diprediksi sudah dirayakan sejak 2.000 tahun lalu.

Sejak zaman Dinasti Han (206 Sebelum Masehi- 25 Masehi) ketika biksu Budha harus membawa lentera untuk ritual indah.

Mereka kemudian menerbangkan lentera tersebut, sebagai simbol untuk melepas nasib lalu yang buruk dan menyambut nasib baik untuk masa mendatang.

Dari sini mengapa Cap Go Meh identik dengan lentera.

3. Hari Kasih Sayang Versi China

Disebut Hari Kasih Sayang versi China lantaran pada zaman dahulu, perempuan yang belum menikah tidak diperkenankan meninggalkan rumah seorang diri kecuali pada perayaan Cap Go Meh.

Sehingga beberapa hari perayaan ini menjadi waktunya bersosialisasi dengan semua orang, terutama lawan jenis calon pasangan hidup.

Menyalakan lentera juga identik dengan tanda atau harapan akan mendapat kehidupan percintaan yang lebih baik.

4. Akhir Dari Hal Tabu di Perayaan Imlek

Saat perayaan Imlek ada banyak hal tabu yang tidak boleh dilakukan atau dibeli.

Misalnya tidak boleh membeli sepatu, buku, menangis, dan lain hal. Cap Go Meh merupakan penanda oerayaan Imlek telah usai, begitu pula dengan hal-hal yang dianggap tabu.

5. Perayaan Cap Go Meh di Indonesia

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia terbilang istimewa karena telah berakulturasi dengan budaya setempat.

Misalnya di Singkawang adanya ritual pawai tatung, pembakaran replika naga untuk menolak bala satu kota.

Di Pulau Jawa, Tionghoa merayakan dengan lontong cap go meh, yang merupakan kuliner serapan dari ketupat lebaran.

Hanya bentuknya bulat, menyerupai bulan purnama yang biasa bersinar di penanggalan 15 China.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Cap Go Meh, dan 5 Fakta Menarik Lainnya..."
Penulis : Silvita Agmasari
Editor : Wahyu Adityo Prodjo

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved