Human Interest Story

Kisah Ambulance Tak Dapat Jalan, Pasien Meninggal di Mobil

Ketua IEA wilayah Sintang ini menyesalkan pengguna jalan tidak memberikan ruang bagi ambulance yang membawa pasien gawat darurat

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Muhammad Firdaus
Istimewa Wihsnu Endhyka dari Facebook Sintang Informasi
Pasien rujukan dari Puskemas Sepauk yang dikawal oleh Wishnu dalam mobil ambulance ke RSUD Ade M Djoen, Sintang. 

Kisah Ambulance Tak Dapat Jalan, Pasien Meninggal di Mobil

SINTANG - Wishnu Endhyka, Ketua Indonesian Escorting Ambulance (IEA) wilayah Sintang meluapkan kekecawaannya kepada para pengguna jalan.

Bukan karena dia ditabrak lari, tapi karena pengguna jalan dinilai tidak peka terhadap bunyi sirine dan rotator kendaraan emergency ambulance di jalan raya.  

Ketua IEA wilayah Sintang ini menyesalkan pengguna jalan tidak memberikan ruang bagi ambulance yang membawa pasien gawat darurat.

Akibatnya, pasien rujukan dari Puskemas Sepauk yang dikawal oleh Wishnu meninggal dunia di dalam mobil karena terlambat sampai di RSUD Ade M Djoen, Sintang.

Kronologi Kecelakaan Dua Mobil Adu Banteng di Sungai Pinyuh, Korban Alami Luka-luka

“Kisah mobil ambulance tidak dapat jalan dari Puskemas Sepauk ke RSUD Ade M Djoen Sintang. pasien kondisi gawat darurat, A1 kritis. Akhirnya meninggal dunia di dalam mobil. Ini contoh dari kurang pekanya pengguna jalan yang tidak mau memberi jalan,” tulis Wihsnu di dinding grup Facebook Sintang Informasi.

“Bayangkan jika keluarga Anda di dalam (ambulance) wahai pengguna jalan. Berilah jalan buat kendaraan emergency ambulance dan pemadam kebakaran,” tulis Wishnu di akhir postingannya.

BREAKING NEWS - Siswa 9 Tahun Jadi Korban Tewas Kecelakaan Bis Sekolah di Tayan Hilir Sanggau

Dikonfirmasi Tribun Pontianak, Wishnu bercerita kejadian itu terjadi pada 1 Februari 2020 lalu.

Sore itu, sekira pukul 17.00 WIB, komunitas yang bergerak di bidang sosial untuk pengawalan ambulance ini menerima informasi dari dari seorang driver ambulance yang membawa pasien kritis rujukan dari Puskemas Sepauk.

Driver itu, meminta bantuan Indonesian Escorting Ambulance (IEA) wilayah Sintang untuk mengawal ambulance sampai RSUD Ade M Djoen Sintang.

“Saat dihubungi, posisinya ambulance sudah di simpang pinoh. Kami bertemu di sekitar jalan raya dekat perumahan Villa Nabila,” kata Wishnu kepada Tribun Pontianak, Kamis (6/2/2020).

Tanpa memandang identitas pasien yang sakit, Wishnu memandu ambulance melaju kencang membelah kemacetan menjelang petang.

Kemacetan di ruas jalan KM 7—KM 6 sore itu masih bisa terkendali.

KISAH Dibalik Nama Unik Bayi Alhamdulillah Rejeki Hari Ini yang Viral, Sang Ayah Sebut Soal Hidup

Namun, sesampainya di KM 5, iring-iringan ambulance terjebak kemacetan.

Rotator dan sirine sudah dinyalakan. Namun, suara nyaring itu tak menyadarkan pengguna jalan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved