Pernah Larang Mahasiswi Bercadar, Rektor UIN Yogyakarta akan Dilantik Jokowi Jadi Kepala BPIP

Pelantikan akan dilakukan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, sepulangnya dari kunjungan kerja ke Bengkulu pada Rabu pagi ini.

Editor: Nasaruddin
ISTIMEWA/TRIBUN JOGJA
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof Dr Yudian Wahyudi 

Presiden Joko Widodo dijadwalkan melantik Profesor Yudian Wahyudi Asmin, Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta sebagai Kepala Badan Pengarah Ideologi Pancasila.

Pelantikan Profesor Yudian Wahyudi Asmin dijadwalkan digelar hari ini, Rabu (5/2/2020) pukul 15.00 WIB.

Yudian Wahyudi Asmin akan menjadi Kepala Badan Pengarah Ideologi Pancasila menggantikan Yudi Latief yang mundur sejak tahun lalu.

Pelantikan akan dilakukan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, sepulangnya dari kunjungan kerja ke Bengkulu pada Rabu pagi ini.

Sebagai rektor, Profesor Yudian Wahyudi Asmin pernah mengeluarkan larangan penggunaan cadar bagi mahasiswi.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta juga tercatat melakukan pembinaan terhadap 41 mahasiswinya yang memakai cadar saat kuliah di kampusnya.

Masalah Asmara Diduga Picu Pembacokan 2 Wanita dan Satu Pria Pekerja Sawit di Kapuas Hulu

Pembinaan dilakukan dalam bentuk konseling dengan cara pemanggilan satu per satu mahasiswi berikut dengan orangtua mereka agar para mahasiswi tersebut tak lagi memakai cadar dalam perkuliahan.

Yudian juga sempat mengancam mahasiswi untuk keluar kampus jika masih membandel dan menggunakan cadar.

Pemakaian cadar, dinilai Yudian, berlebihan karena dalam hukum Islam ada istilah ijma’ atau kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum dalam agama berdasarkan Al Quran dan hadis dalam suatu perkara yang terjadi.

Yudian juga sempat mengancam mahasiswi untuk keluar kampus jika masih membandel dan menggunakan cadar.

Pemakaian cadar, dinilai Yudian, berlebihan karena dalam hukum Islam ada istilah ijma’ atau kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum dalam agama berdasarkan Al Quran dan hadis dalam suatu perkara yang terjadi.

Keberatan Yudian lainnya karena dari aspek keamanan tidak ada yang bisa menjamin mahasiswi bercadar saat menjalani ujian atau tes tertentu adalah benar-benar mahasiswi yang bersangkutan sesuai dengan identitasnya sebab wajahnya selalu tertutup.

Ustadz Abdul Somad (UAS) Sebut Orang yang Risau dengan Perempuan Bercadar Otaknya Sunsang

Untuk itu, Yudian bahkan akan menelusuri latar belakang keluarganya selain motivasi para mahasiswi itu bercadar.

Menurut Yudian, kebijakannya melakukan pembinaan terhadap mahasiswi bercadar karena UIN Sunan Kalijaga adalah kampus negeri yang berasaskan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

”Atas dasar itu, UIN Sunan Kalijaga menolak ideologi atau aliran yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI,” ujar Yudian, seperti dikutip Kompas.id dari sebuah situs online pada 6 Maret 2018.

Namun pihak UIN Sunan Kalijaga akhirnya mencabut kebijakan tentang pembinanan mahasiswi bercadar di kampusnya.

Keputusan itu diambil untuk menghindari kekeruhan yang terjadi di publik setelah dikeluarkanya surat pembinaan mahasiswi bercadar.

Ditemui Tribunjogja.com di ruanganya, Senin (12/3/2018), Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Sunan Kalijaga, Waryono, memaparkan alasan pihak kampus melakukan pencabutan surat pembinaan mahasiswi bercadar tersebut.

"Seperti tertulis dalam surat, kami memandang yang berkembang di masyarakat itu sudah tidak kondusif sehingga tujuan awal malah tidak tercapai," terang Waryono.

Ditambahkan Wardoyo bahwa selama ini masyarakat justru salah menafsirkan pembinaan mahasiswi bercadar sama halnya dengan melarang mahasiswi untuk mengenakan cadar di lingkungan kampus.

Padahal sejatinya, diakui Waryono hal tersebut murni untuk membina dan mendata keseluruhan mahasiswa, dan tidak ada tendensi untuk melarang.

"Ini ada semua kok di sini (di surat), tidak ada kata pelarangan, kalau pendataan dan pembinaan memang ada, dan di semua kategori mahasiswa dilakukan pendataan, itu sudah biasa kami lakukan," lanjut Waryono.

Saat ditanya apakah mahasiswi di UIN Sunan Kalijaga masih diperkenankan mengenakan cadar di lingkungan kampus, dengan tegas Waryono mengungkapkan selama ini masih diperbolehkan.

"Ya masih boleh (mengenakan cadar)," tegas Waryono.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.id dengan judul Presiden Lantik Kepala BPIP yang Baru karena Dikenal Antiradikalisme

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Cabut Keputusan, UIN Sunan Kalijaga Tegaskan Perbolehkan Mahasisiwi Kenakan Cadar

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved