KISAH Haru Pernikahan Dokter yang Hanya Berlangsung 10 Menit, Bergegas Rawat Pasien Virus Corona
Seluruh proses pernikahan sangat sederhana dan hanya butuh 10 menit karena dokter harus bergegas kembali ke Jinan untuk membantu memerangi corona.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
KISAH Haru Pernikahan Dokter yang Hanya Berlangsung 10 Menit, Bergegas Rawat Pasien Virus Corona
Sederet kisah haru mewarnai peperangan masyarakat di China terhadap wabah virus corona yang sudah menjadi momok menakutkan.
Virus Corona yang bermula dari Wuhan dan kemudian merebak ke berbagai belahan dunia dalam tempo relatif singkat menjadi perhatian banyak negara.
Bahkan seorang dokter di China hanya meluangkan waktunya 10 menit saja untuk menjalani prosesi janji pernikahan dan segera kembali ke rumah sakit untuk kembali merawat korban virus Corona.
Padahal seharusnya hari pernikahan nampaknya menjadi hari yang paling diimpikan oleh semua pasangan.
Prosesi pernikahan biasanya dilakukan dengan khidmat dan dihadiri oleh sanak saudara dan kerabat kedua mempelai.
Usai prosesi dilakukan mempelai pengantin akan menghabiskan waktu bersama para tamu yang hadir. Namun berbeda dengan seorang dokter di China ini.
• PASIEN Virus Corona Sembuh, Kisah Perjuangan Orang Pertama Terbebas Penyakit Mematikan Bikin Haru
Dilansir dari China Times, berbeda dilakukan oleh Dokter yang bertugas merawat pasien Corona.
Dokter yang dirahasikan identitasnya ini melakukan pernikahan singkat hanya 10 menit Kamis (30/1/2020) lalu di kota Heze, Shandong China
Perawat, dokter, dan profesional medis lainnya berusaha keras melawan virus dan telah benar-benar merendahkan diri dengan tidak mementingkan diri sendiri.
Pengantin baru mengatakan bahwa pengantin pria, yang adalah seorang dokter, harus segera kembali bekerja segera setelah pernikahan dan bahkan tidak punya waktu untuk makan bersama istrinya.
Seluruh proses pernikahan sangat sederhana dan hanya butuh 10 menit karena dokter harus bergegas kembali ke Jinan untuk membantu dalam memerangi virus Wuhan.
Sang pengantin pria mengatakan bahwa mereka telah menetapkan tanggal pernikahan pada 31 Januari, tetapi karena wabah virus, mereka ingin menunda pernikahan.
• Isu Corona Hantui Kalbar, Tjhai Leonardi Optimis Cap Go Meh Singkawang Sukses
Namun, kedua pasang orang tua mengatakan bahwa tidak baik untuk menunda pernikahan sehingga pasangan memutuskan untuk mengadakan upacara sederhana.
Mereka memilih untuk tidak mengundang kerabat atau teman untuk mengurangi risiko infeksi juga.
Pengantin wanita mengatakan bahwa dia tidak keberatan sama sekali dan dia puas dengan acara ini.
Dia mengatakan hal terpenting sekarang adalah membiarkan suaminya kembali bekerja dengan tenang dan tidak khawatir tentang pernikahan.
Jumlah korban Virus Corona
Pejabat kesehatan China meminta orang-orang untuk lebih menjaga kesehatan pribadi.
Hal ini setelah jejak virus Corona ditemukan pada pegangan pintu.
Dikutip dari South China Morning Post, Senin (3/2/2020), Wakil Kepala Pusat Pencegahan Penyakit Menular Guangzhou, Zhang Zhoubin mengatakan pihaknya telah mengumpulkan 660 sampel untuk pengujian terkait virus Corona.
"Dalam penyelidikan kami baru-baru ini, kami menemukan virus Corona baru pada gagang pintu (di rumah pasien)."
"Ini mengingatkan saya, kita harus melakukan langkah terbaik dalam menjaga kebersihan di rumah."
"Selain itu, penting untuk sering mencuci tangan," katanya.

Zhang melanjutkan, terbuka kemungkinan virus Corona berada pada benda-benda seperti ponsel maupun lampu.
Sebelumnya, ilmuwan China juga menemukan jejak virus Corona pada feses atau kotoran manusia pasien yang terinfeksi.
Hal ini mengindikasikan cara penularan virus Corona yang mematikan.
Kasus Virus Corona Terus Meningkat, Ribuan Kasus dalam Sehari
Jumlah kematian dan kasus terinfeksi virus Corona terus meningkat.
Otoritas kesehatan China mengumumkan jumlah kasus kematian terbaru mencapai 361.
Sementara jumlah kasus terinfeksi meningkat menjadi 17.205.
Jumlah ini meningkat tajam yang dipicu oleh penyebaran Corona pada hari Minggu dengan 2.829 kasus baru dan 57 kematian.
Dari kematian yang baru dilaporkan, 56 berada di Provinsi Hubei, yang menjadi pusat penyebaran virus Corona dan satu kematian di Chongqing.
• Kematian Terus Bertambah, Obat Flu dan HIV Digunakan Untuk Mengobati Pasien Terinfeksi Virus Corona
Penularan Virus Corona Menurut Ketua IDI
Di Indonesia, ratusan WNI yang dipulangkan dari Kota Wuhan kini menjalani observasi atau karatina selama 14 hari di Natuna.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Daeng Faqih mengimbau agar masyarakat Natuna tidak perlu resah dengan adanya karantina tersebut.
Selain tempat karantina yang jauh dari tempat penduduk, Daeng juga mengatakan penyebaran virus corona lewat kontak dengan orang yang terkangkit.
Pernyataannya ini ia sampaikan dalam progarm Apa Kabar Indonesia Pagi, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouToube Talk Show tvOne, Senin (3/2/2020).
"Sebenarnya kami menjelaskan ke masyarakat untuk tidak terlalu takut," ujarnya.
"Karena prinsip yang dikeluarkan oleh WHO yang penting tidak terjangkau, bukan permasalahan jauh dan dekatnya," imbuhnya.
Daeng menuturkan yang terpenting adalah tidak bersentuhan masyarakat yang sehat.
"Masyarakat tidak perlu takut karena penularan virus corona itu dengan kontak dekat," jelasnya.
• BREAKING NEWS - Pasien di Pontianak Dimasukkan ke Ruang Isolasi, Terpapar Virus Corona?
• RIWAYAT Perjalanan Warga Pontianak di Luar Negeri yang Diisolasi di RSUD Soedarso

Penularan melalui kontak dekat yang dimaksud adalah adanya hubungan langsung dengan penderita seperti percikan ludah, terkena napas atau batuk dari orang yang positif terjangkit virus corona.
Atau menyentuh langsung ke makanan yang dimakan orang terinfeksi virus.
"Ada cara untuk penularannya yang WHO mengatakan istilahnya dengan droplet (partikel air kecil)," jelasnya.
Sehingga untuk mencegah terinfeksi virus corona, yakni dengan tidak melakukan kontak dengan penderita.
"Jadi kalau sudah dikarantina kemudian terhindar dari kontak seperti itu, saya pikir masyarakat tidak perlu khawatir," jelasnya.
• HEBOH Hoaks Pasien Virus Corona di RSUD Soedarso & Singkawang, HCC Pernah Sarankan Ini Tangkal Isu
Daeng juga menyebut virus tersebut tidak akan tahan lama berada di udara bebas.
"Kalau droplet itu, dalam jarak tiga meter sudah jatuh ke tanah dan tidak bertahan lama," ujarnya.
"Virus itu tahan lama kalau masuk ke medium yang bisa tumbuh, contoh di tubuh kita," jelasnya.
Di sisi lain Daeng juga memaklumi dengan rasa khawtir masyarakat setempat akan virus ini.
"Oleh karena itu fungsi kami adalah menjelaskan ke mereka bahwa tidak perlu panik," kata Daeng.
"Karena apa yang sudah disiapkan oleh pemerintah tidak memungkinkan ada kontak dengan dunia luar," imbuhnya. (*)