Kematian Terus Bertambah, Obat Flu dan HIV Digunakan Untuk Mengobati Pasien Terinfeksi Virus Corona

korban meninggal mencapai 361 orang, melampaui wabah Sndrom Pernapasan Akut Parah ( SARS) yang pernah melanda negeri itu.

Penulis: Syahroni | Editor: Syahroni

BEIJING, TRIBUN - Kasus kematian karena terinfeksi virus corona di Cina setiap harinya terus bertambah.

Sejak kemunculan virus corna Desember 2019 lalu, setidaknya tercatat 361 orang meninggal dunia.

Bahkan dengan korban meninggal mencapai 361 orang, melampaui wabah Sndrom Pernapasan Akut Parah ( SARS) yang pernah melanda negeri itu.

Jumlah itu muncul setelah Beijing menutup kota yang letaknya jauh dari episentrum wabah, dan dilaporkannya kematian pertama dari luar Negeri "Panda".

Otoritas Hubei, provinsi yang menjadi pusat penyebaran virus corona, melaporkan adanya korban meninggal baru sebanyak 56 orang, termasuk satu di kota besar Chongqing.

Jumlah itu membuat angka kematian menyentuh 361, menembus jumlah korban meninggal SARS di China pada 2002-2003 yang mencapai 349 jiwa.

Selain itu dikutip AFP Senin (3/2/2020), patogen dengan kode 2019-nCov itu sudah menjangkiti 17.200 di seluruh Negeri "Panda", termasuk kasus infeksi lain di 24 negara.

Dalam upayanya mencegah penyebaran wabah, Beijing memutuskan untuk menutup kota di wilayah timur Wenzhou ditutup pada Minggu (2/2/2020).

Padahal, Wenzhou berlokasi sekitar 800 kilometer dari Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei tempat di mana penyakit itu pertama kali dilaporkan. Negara anggota G7; AS, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris termasuk di antara 24 negara yang melaporkan kasus positif.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan, mereka akan segera bertemu dan mendiskusikan sikap gabungan mereka atas wabah tersebut.

Di Thailand, negara yang mengumumkan 19 kasus infeksi, melaporkan dokter di sana menggunakan ramuan gabungan obat flu dan HIV.

Mereka mengklaim, pasien lanjut usia yang mendapat pengobatan itu menunjukkan gejala peningkatan, dan tidak terdeteksi virus di tubuhnya dalam 48 jam terakhir.

Kebanyakan korban virus China yang ditangani oleh 24 negara itu kebanyakan berasal dari Wuhan dan kota di sekitar Provinsi Hubei.

Termasuk juga laporan kematian di luar China, tepatnya di Filipina yang menimpa pria berusia 44 tahun di mana dia diketahui berasal dari Wuhan.

Pemerintah China sudah berusaha menerapkan segala upaya terhadap virus yang berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved