PASIEN Virus Corona Sembuh, Kisah Perjuangan Orang Pertama Terbebas Penyakit Mematikan Bikin Haru
Bahkan pria berusia 37 tahun ini haru memaksa diri untuk makan kala penyakit itu membuat tubuhnya tak normal.
Penularan melalui kontak dekat yang dimaksud adalah adanya hubungan langsung dengan penderita seperti percikan ludah, terkena napas atau batuk dari orang yang positif terjangkit virus corona.
Atau menyentuh langsung ke makanan yang dimakan orang terinfeksi virus.
"Ada cara untuk penularannya yang WHO mengatakan istilahnya dengan droplet (partikel air kecil)," jelasnya.
Sehingga untuk mencegah terinfeksi virus corona, yakni dengan tidak melakukan kontak dengan penderita.
"Jadi kalau sudah dikarantina kemudian terhindar dari kontak seperti itu, saya pikir masyarakat tidak perlu khawatir," jelasnya.
• HEBOH Hoaks Pasien Virus Corona di RSUD Soedarso & Singkawang, HCC Pernah Sarankan Ini Tangkal Isu
Daeng juga menyebut virus tersebut tidak akan tahan lama berada di udara bebas.
"Kalau droplet itu, dalam jarak tiga meter sudah jatuh ke tanah dan tidak bertahan lama," ujarnya.
"Virus itu tahan lama kalau masuk ke medium yang bisa tumbuh, contoh di tubuh kita," jelasnya.
Di sisi lain Daeng juga memaklumi dengan rasa khawtir masyarakat setempat akan virus ini.
"Oleh karena itu fungsi kami adalah menjelaskan ke mereka bahwa tidak perlu panik," kata Daeng.
"Karena apa yang sudah disiapkan oleh pemerintah tidak memungkinkan ada kontak dengan dunia luar," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Daryono/Isnaya Helmi Rahma)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Orang Pertama Didiagnosa Virus Corona Sembuh: Memaksa Diri untuk Makan, Demam Tinggi, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/02/03/cerita-orang-pertama-didiagnosa-virus-corona-sembuh-memaksa-diri-untuk-makan-demam-tinggi?page=all.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati