Human Interest Story

Mahasiswa Wuhan Luruskan Pemberitaan Hoaks Soal Virus Corona, Cerita Kondisi Wuhan Sebenarnya

Dalam pesan tersebut, Eros mengaku merasa terlalu banyak pemberitaan yang tidak benar terkait virus Corona.....

Editor: Madrosid
Xinhua
Ilustrasi - Tim medis China menyebutkan pasien virus corona tidak selalu menunjukkan gejala telah terjangkit virus. CEK FAKTA - Beredar Kabar 2 Perawat RSUP Sardjito Tertular Virus Corona. 

Jadi begini, yang jadi pandemik itu kan sebenarnya di kota Wuhan. Wuhan itu ibukota provinsi. Provinsinya itu Hubei. Pusat penyebarannya di kota Wuhan, tapi menyebar ke seluruh provinsi.

Jadi yang pertama diisolasi itu kota Wuhan. Setelah itu kota-kota di sekitarnya. Guangshui, Huanggang, Jiangling, dan lain-lain. Setelah itu baru, kalau tidak salah satu provinsi diisolasi.

Jadi di Kota Wuhan ada sekira 11 juta penduduk, di porvinsi Hubei itu ada 60 juta orang.

Jadi 60 juta orang itu tidak boleh keluar dari sana. Kalau mahasiswanya sendiri di kota Wuhan ada 102, untuk seprovinsi Hubei itu ada 244.

Apa saja yang mereka sampaikan baru-baru ini? Apa kebutuhan yang sangat mendesak? Kemarin pemerintah menyatakan ketersediaan logistik di Wuhan tinggal 3-5 hari lagi.

Bagaimana cara WNI di sana dalam mencukupi kebutuhan makanan dan minuman mereka?

Yang paling mendesak itu sebenarnya kebutuhan untuk pulang karena negara lain itu sudah mulai memulangkan. Kalau tidak salah satu negara lain yang sudah berhasil memulangkan itu Jepang.

Jepang itu ada sekitar 200 warga negaranya yang berhasil dipulangkan dengan menyediakan pesawat khusus. Lalu menyusul Amerika Serikat, Prancis, dan Indonesia baru ber-statement hari ini.

Saya baru lihat infonya di Twitter. Itu sudah disediakan pesawat dari TNI AU, cuma masih menunggu izin dari pemerintah China.

Seperti apa sambutan teman-teman mahasiswa WNI di sana soal rencana evakuasi oleh pemerintah Indonesia?

Ya sangat postitif karena mereka di sana seperti tidak ada kepastian dan mereka dihantui virus itu. Karena virus itu kita juga tidak tahu.

Kita berhadapan mungkin bisa tertular, kita tidak berhadapan tapi virus itu menyebar di udara kan bisa terkena juga. Jadi mereka sangat takut di sana, tapi tetap tenang.

Menurut Anda bagaimana penanganan pemerintah China terhadap penyebaran virus Corona?

Kalau dari pandangan pribadi saya, penanganan mereka sudah sangat baik karena mereka sudah berpengalaman dengan penyakit lain. Kalau dulu tahun 2003 itu ada SARS, tahun 2009 kalau tidak salah ada H1N1.

Jadi mereka sudah terlatih menangani pandemik yang sifatnya sangat cepat.

Mereka di sana juga sangat terstruktur. Jadi kalau pemerintah bilang A, maka langsung dilaksanakan dengan cepat. Tidak ada beda pendapat.

Kalau di Indonesia mungkin ada ketidaksetujuan dari DPRD, kalau di sana tidak ada. Kalau pemerintah memutuskan untuk lockdown, maka langsung saat itu juga. Lalu membuat rumah sakit dalam waktu enam hari, mereka buat langsung saat itu juga. Jadi mereka lebih siap. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved