Banyak Aduan Penyimpangan Dana Desa di Sintang, Santosa Nilai Bimtek Kurang Efektif

"Bimtek yang dilakukan pemerintahan desa saya rasa kurang efektif," kata Ketua Komisi A DPRD Sintang, Santosa.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Madrosid
IST/Dok.Eky
Ratusan kepala desa, camat mengikuti rapat kerja di gedung pancasila. 

SINTANG - Masih banyaknya aduan dari masyarakat mengenai dugaan penyimpangan dana desa yang dilaporkan oleh masyarakat dinilai bimbingan teknis yang selama ini sudah dilakukan oleh Pemdes dinilai kurang efektif.

Seharusnya dengan itensifnya Bimtek untuk aparatur desa, kesalahan administrasi dan laporan penyimpangan atau bahkan penyalahgunaan dana desa.

"Bimtek yang dilakukan pemerintahan desa saya rasa kurang efektif," kata Ketua Komisi A DPRD Sintang, Santosa.

Bimtek yang dilakukan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa dengan mengumpulkan Kades dan BPB di satu ruangan dinilai tak efektif. Apalagi, ada 391 desa di Kabupaten Sintang.

Wujudkan Organisasi Kontributif, LDII Kalbar Gelar Bimtek

"Bimtek dikumpulkan satu tempat. Bayangkan 391 desa, ditambah BPD, ini ndak efektif. Ndak semua kades mampu menyerap dengan baik. Sehingga, masih ada ditemukan kesalahan administrasi. Seharusnya itu bisa diminimalisir," ungkap Santosa yang pernah menjadi Kades Nanga Mau ini.

Legislator PKB ini berharap, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa punya trik khusus untuk memberikan bimbingan teknis lebih efektif supaya serapan anggaran tepat sasaran.

Santosa menyarankan supaya Bimtek dilakukan di desa yang punya garis merah dalam laporan APBDes atau di kecamatan dengan mengumpulkan sejumlah kades.

"Harusnya sudah bisa dilihat, desa mana yang garis merah tingkat SDM nya. Dengan begitu, saya yakin dapat meminimalisir kesalahan administrasi. Kami juga akan rapat bersama Pemdes, untuk mencari tahu kendalanya apa dan kita cari solusinya bersama," ujar Santosa.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved