BPS Kalbar Gunakan Dua Teknik untuk Pendataan Sensus Penduduk 2020
Baru di Kota Pontianak sensus penduduk dilakukan tanpa kertas dan bisa menggunakan android.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Maudy Asri Gita Utami
PONTIANAK,- Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat, Moh Wahyu Yulianto bertemu dengan Gubernur Kalbar untuk memperkenalkan diri dan melaporkan terkait perubahan kepemimpinan.
Masa kepemimpinan BPS Provinsi Kalbar sebelumnya dipimpin oleh Pitono dan sudah dimutasi ke Sumatra Barat dan digantikan oleh Moh Wahyu Yulianto.
Ia juga mengatakan pertemuan ini dalam rangka memperkenalkan diri dan melaporkan terkait perubahan kepemimpinan dan tentunya peran BPS dalam dalam menghasilkan data.
Tentu dalam hal ini sangat membutuhkan dukungan dari Pemda dalam hal ini Gubernur Kalbar dan jajarannya.
• Gubernur Sutarmidji Minta Sensus Penduduk 2020 Gunakan Satu Data Agar Lebih Sinkron
“Makanya kehadirian ini dalam rangka melaporkan dan meminta dukungan agar kinerja BPS bisa optimal. Karena BPS Ketika melakukan pendataan bersentuhan dengan masyarakat di Kalbar,” ujarnya usai bertemu Gubernur Kalbar Sutarmidji, Rabu (29/1/2020).
Ia juga menyampaikan bahwa gubernur Kalbar mengharapkan semua pihak bisa berpartisipasi aktif memberikan data yang memang diminta oleh BPS yang selanjutnya data itu untuk perencanaan evaluasi pembangunan di Kalbar.
Dalam waktu dekat BPS akan melakukan sensus penduduk 2020. Dirinya meminta dukungan kepada Sutarmidji karena data sensus penduduk dilakukan untuk seluruh penduduk se-Kalbar.
“Semua harus dan wajib di data. Ada dua teknis pendataannya. Pertama, karena sekarang jaman teknologi dilakukan secara online, kalau dulu pendataannya murni kelapangan mendata rumah tangga masyarakat,” jelasnya.
Nanti untuk Sensus Penduduk Mengimput mengabdate data secara mandiri di mulai 15 Februari sampai 31 Maret.
Nanti ketika tidak mengupdate mandiri akan ada ruang di bulan Juli . Dari 1 sampai 31 Juli 2020 akan ada sensus penduduk wawancara .
“Kita lakukan pendataan seperti sebelumnya datang kerumah penduduk melakkukan sensus,” ucapnya.
Ia mengatakan Sensus penduduk dilakukan 10 tahun sekali.
Pada Sensus 2020 adalah sensus penduduk ke 7 sebelumnya itu konvensional.
Pada tahun 2020 akan menggunakan teknik combain dan datanya tidak murni dari lapanangan, tapi mendapatkan data awal dari Dukcapil.
“Sensus penduduk tahun 2020 menggandeng dukcapil. Jadi data data KTP ditambah 22 variable. Itulah yang membedakan dan namanya combain,” jelasnya.
Sedangkan untuk teknik sensus penduduk yang kedua cara pendatannya menggunakan multi mode yakni menggunakan berbagai mode kolektingnya .
“Jadi ada secara web , update mandiri dan secara langsung. Nanti ada petugas yang membantu melalui android."
"Wilayah Pontianak petugas tidak lagi pakai kertas. Jadi pakai android untuk langsung diinput. Tapi wilayah 13 kabupaten termasuk Singkawang masih menggunakan kertas,” jelasnya.
Ia mengatakan sistem ini akan dilakukan secara bertahap karena masih ada keterbatasan sinyal.
"Selain itu masyarakatnya belum banyak menggunakan android .Lalu petugas yang direkrute harus punya android untuk melakukan tugas lapangan,” jelasnya.
Baru di Kota Pontianak sensus penduduk dilakukan tanpa kertas dan bisa menggunakan android.
Tapi di 13 kabupaten kota lainnya masih menggunakan kertas .
“Harapan kedepannya teknologi terus berkembang agar lebih mudah untuk penggunaan dan ketika dilakukan penugasan di kabupaten kota. Harapan kedepan pendataan tida lagi menggunakan paperless,” jelasnya.
Ia mengatakan BPS Kalbar juga sudah melakukan kordinasi data penduduk yang ada di Dukcapil yang sudah terinpute sesuai KTP yang diambil.
Lalu dilakukan verifikasi. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak