UPDATE Virus Corona, Dubes AS di China Akan Pindahkan Orang yang Kerja di Konsulat Jenderal AS Wuhan
Pesawat berkapasitas 230 orang akan membawa personel Konsulat Jenderal AS, keluarga mereka, serta warga negara AS.
Secara keseluruhan wabah virus tersebut berjumlah 1.287 kasus, baik yang positif maupun baru terduga (suspect), di seluruh wilayah daratan Tiongkok.
Dari jumlah itu, sebanyak 549 kasus di antaranya berasal dari Provinsi Hubei dan 85 orang dinyatakan negatif dan telah diizinkan meninggalkan ke rumah sakit.Di Beijing, ibu kota China, terdapat 10 kasus baru, termasuk tiga orang dokter, sehingga sampai saat ini totalnya 51 kasus.
Dari tiga dokter asal Beijing itu, dua di antaranya telah melakukan perjalanan ke Wuhan, sedangkan satunya lagi sempat duduk bersama dengan seorang pengidap dalam sebuah rapat di Wuhan, seperti laporan CGTN, stasiun televisi resmi pemerintah China.
Mulai Minggu (26/1/2020), Dinas Lalu Lintas Jalan Raya Kota Beijing menutup semua akses kendaraan penumpang dan barang antarprovinsi.
Sebuah perusahaan bus antarprovinsi dari Bandar Udara Internasional Daxing, Beijing, telah menghentikan layanan ke luar provinsi sejak Sabtu.
Mulai Jumat, petugas kesehatan dibantu aparat kepolisian mendatangi setiap rumah atau apartemen di Beijing untuk memastikan tidak ada warga dari Wuhan atau baru saja bepergian dari Wuhan.
Provinsi Hubei, beribu kota di Wuhan, menghadapi kekurangan tenaga medis.
Petugas kesehatan di Wuhan, termasuk empat yang dihubungi CNN melalui telepon, mengeluh kewalahan dan kekurangan personel untuk mengatasi krisis.
"Seluruh Wuhan kekurangan personel," kata seorang petugas kesehatan yang berbasis di Wuhan.
Ia juga mengatakan memerlukan lebih banyak pakaian pelindung, kacamata pelindung, dan masker.
Wang Jiangping, Wakil Menteri Industri dan Teknologi Informasi, mengatakan Hubei membutuhkan sekira 100 ribu pakaian pelindung per hari.
Namun 40 pabrik di seluruh negeri hanya mampu memproduksi 30 ribu setiap hari.
Selain itu juga mengalihkan produk ekspor untuk kebutuhan dalam negeri.
Selain itu terjadi kekurangan produksi masker karena warga China memborong persediaan penutup mulut dan hidung tersebut.
Pemerintah China telah meminta para produsen untuk membatalkan liburan Tahun Baru Imlek untuk melanjutkan produksi masker.
Keputusan itu diambil untuk menjamin pasokan pasar dan memenuhi kebutuhan produksi.
Sebanyak 30 pabrik kini telah memulai produksi, total mampu menghasilkan 8 juta masker per hari. (cnn/feb)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Amerika Serikat Mulai Mengevakuasi Warganya yang Berada di Wuhan
(*)