TAHUN Baru Imlek 2020 di Beijing Batal Dirayakan, Dampak Virus Corona | Transportasi Sampai Ditutup

Selain itu, mereka juga mengimbau masyarakat untuk memperkuat tindakan pencegahan dan mendukung keputusan Pemerintah Beijing.

Editor: Ishak
(KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)
Mengenal Virus Corona Wuhan(KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo) 

MEREBAKNYA Virus Corona benar-benar memberikan dampak besar bagi Tiongkok

Bahkan sampai-sampai perayaan tahun baru Imlek 2020 kali ini di beberapa lokasi diputuskan batal dilangsungkan. 

Pihak berwenang di kota Beijing telah membatalkan semua perayaan Tahun Baru Imlek secara besar-besaran guna mencegah penyebaran virus corona di Kota Wuhan, China.

Adapun Tahun Baru Imlek berlangsung mulai tanggal 25 Januari hingga 8 Februari 2020.

Dilansir dari kompas.com yang mengutip dari CNN, Biro Kebudayaan dan Pariwisata Beijing mengungkapkan, pembatalan perayaan besar-besaran ini juga termasuk pameran kuil yang dilaksanakan di Beijing pada Kamis (23/1/2020). 

DAFTAR Film Ini Batal Rilis, Terdampak Merebaknya Virus Corona | 70 Ribu Bioskop Sampai Tutup

Pembatalan perayaan tersebut dilakukan demi mengurangi pengumpulan massa

"Untuk mengendalikan epidemi, diputuskan untuk membatalkan semua acara berskala besar, termasuk pameran kuil di Beijing pada hari ini," ujar pernyataan dari Biro Kebudayaan dan Pariwisata Beijing.

Selain itu, mereka juga mengimbau masyarakat untuk memperkuat tindakan pencegahan dan mendukung keputusan Pemerintah Beijing. 

MIRIP SARS yang Membunuh 650 Orang, Virus Corona Telan 9 Korban & Telah Menyebar ke Negara Asean

Apabila ada perubahan kebijakan terkait perkembangan epidemi (virus corona di Wuhan), makapihaknya berjanji akan segera menyampaikan informasi tersebut ke masyarakat.

Harapannya semua warga dapat menikmati Festival Musim Semi mendatang.

Perkembangan virus corona

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, virus corona lebih mudah menyebar dari orang ke orang daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Tercatat, virus ini telah menewaskan setidaknya 17 orang dan menginfeksi lebih dari 600 orang.

"Kami sekarang melihat penyebaran generasi kedua dan ketiga," ujar Ketua Komite WHO, Dr David Heymann dikutip dari Kompas.com yang melansirnya dari CNN.

Adapun generasi ketiga merupakan seseorang yang terinfeksi setelah menangani hewan di pasar di Wuhan, China.

Kemudian, orang tersebut menyebarkan virus ke orang lain, yang selanjutnya tersebar hingga orang ketiga. 

Apa Itu Virus Corona yang Heboh di Wuhan China ? Bagaimana Cara Mencegah Penularan Virus Corona ?

Menurut Heymann, virus Corona awalnya tampak menyebar hanya melalui kontak yang sangat dekat yang biasanya akan terjadi dalam keluarga, seperti memeluk, mencium, atau berbagi peralatana makan.

Namun bukti yang diperoleh menunjukkan bahwa kontak yang lebih jauh juga dapat menyebarkan virus.

Misalnya, jika orang yang sedang bersin atau batuk di dekat wajah orang lain.

Kendati demikian, saat ini tidak ada bukti yang dapat membuktikan bahwa virus itu mengudara dan dapat menyebar melintasi ruangan, seperti flu atau campak.

Tutup Akses Transportasi

Pemerintah China telah menghentikan penerbangan dan kereta menuju dan dari Kota Wuhan mulai hari Kamis (23/1/2020).

Berpenduduk sekitar 11 juta orang, Kota Wuhan merupakan pusat dari wabah virus Corona yang mirip dengan SARS.

Langkah tersebut dilakukan setelah PBB memperpanjang keadaan darurat akibat penyakit mematikan itu.

Pusat Komando Khusus Kota juga mengatakan bahwa penduduk tidak boleh pergi tanpa alasan khusus sebagai antisipasi meluasnya virus.

"Langkah itu dimaksudkan untuk menghentikan momentum penyebaran epidemi," kata pusat komando itu, dilansir dari Kompas.com yang mengutipnya dari AFP (22/1/2020).

Sementara itu, kepala organisasi kesehatan dunia WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dia masih menunda keputusan apakah akan mengumumkan darurat kesehatan global atau tidak. 

Kalbar Siapkan 2 Ribu Masker Antisipasi Virus Corona di Arab Saudi

Menurut dia, pihaknya masih membutuhkan informasi lebih lanjut sebelum mengumumkan keputusan tersebut.

"Saya telah memutuskan untuk meminta komite darurat bertemu lagi besok untuk melanjutkan diskusi," kata Tedros.

Sebagai informasi, pengumuman status darurat kesehatan global hanya dikeluarkan apabila terjadi wabah terburuk.

Cegah penyebaran

Tedros juga merespon penutupan transportasi dari Kota Wuhan oleh pemerintah China.

Baginya, tindakan-tindakan kuat semacam itu tak hanya akan mengendalikan wabah di negara, tapi juga dapat meminimalkan kemungkinan wabah menyebar secara internasional.

Seperti diketahui, ratusan orang telah terinveksi virus Corona dan 17 orang telah meninggal sejak kasus pertama terdeteksi di Wuhan pada 31 Desember 2019.

Dengan ratusan juta orang bepergian ke seluruh China minggu ini untuk liburan Tahun Baru Imlek, Komisi Kesehatan Nasional juga mengumumkan langkah-langkah untuk mengatasi penyakit ini.

Termasuk di antaranya adalah sterilisasi dan vertilasi di bandara, stasiun bus, serta di dalam pesawat dan kereta api. 

Antisipasi Corona dengan Penggunaan Masker

Kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, dan Chongqing juga telah melaporkan adanya kasus serupa, begitu halnya dengan provinsi di China timur laut, tengah, dan selatan.

Tak hanya itu, virus ini juga telah terdeteksi di Jepang, Makau, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Amerika Serikat.

Pemerintah Cina telah mengklasifikasikan wabah Corona ini ke dalam kategori yang sama dengan epidemi SARS, yang berarti isolasi wajib bagi mereka yang didiagnosis.

Kendati demikian, sumber pasti virus Corona hingga saat masih belum dapat dipastikan.

Sejumlah materi di artikel ini juga telah tayang di Kompas.com, dapat dilihat di link berikut: https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/23/205503665/gara-gara-virus-corona-perayaan-tahun-baru-imlek-di-beijing-batal? dan https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/23/104600265/cegah-penyebaran-virus-corona-pemerintah-china-tutup-akses-transportasi-?

Update berita pilihan tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak  

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved