Pernah Jadi Jubir Capres Prabowo, Gamal Albinsaid Incar Wali Kota Surabaya Gantikan Tri Rismaharini
”Banyak yang menawarkan saya seperti itu,” kata Gamal ketika ditemui di sela penyampaian visi dan misi di Partai Gerindra Surabaya, Sabtu (11/1/2020).
Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Gamal Albinsaid mengaku berkomunikasi intens dengan sejumlah partai politik.
Menurutnya, bukan hanya untuk posisi Wali Kota Surabaya, pengusaha muda ini juga banyak ditawari untuk posisi wakil Wali Kota Surabaya.
”Banyak yang menawarkan saya seperti itu,” kata Gamal ketika ditemui di sela penyampaian visi dan misi di Partai Gerindra Surabaya, Sabtu (11/1/2020).
• Tri Rismaharini Ditanya Kesiapan Maju Calon Gubernur DKI Jakarta, Ini Jawaban Wali Kota Surabaya Ini
• Megawati Tegaskan Bakal Pecat Kader PDI-P yang Cari Keuntungan Pribadi di Partai
Menanggapi hal itu, pihaknya tak memungkiri bahwa perjalanan politiknya masih cukup panjang.
Mengingat, usianya yang masih cukup muda. ”Suasana kebatinan saya tenang. Sebab, saya masih 30 tahun sehingga karier politik saya masih panjang,” terangnya.
Namun, hingga kini pihaknya memilih fokus untuk mengincar posisi Wali Kota.
”Kalau saya ditanya untuk sekarang, saya masih all out,” kata Gamal.
Mewakili generasi milenial, pihaknya optimis akan diterima sebagai kepala daerah di Surabaya.
”Anak muda wani, kami kejar untuk L1 (wali kota). Ini menjadi planning utama kami,” tegasnya.
• Kepala Daerah Mau Maju di Pilkada 2020, Bawaslu Ingatkan Terkait Larangan Mutasi ASN
• Petahana Terancam Pidana dan Diskualifikasi jika Bandel Mutasi Pejabat Jelang Pilkada Serentak 2020
Untuk mengejar posisi Wali Kota Surabaya, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan banyak partai. Di antaranya dengan Gerindra.
Namanya pun kini masuk dalam empat besar Bakal Calon Wali Kota Surabaya yang akan direkomendasikan.
Pada penyampaian visi dan misi di acara Rakercabsus Gerindra Surabaya, Gamal lantas menjelaskan sejumlah langkah membangun Surabaya.
Pihaknya mengurai tujuh masalah yang menjadi perhatiannya.
Yakni, ketersediaan lapangan kerja, sembako, kemiskinan, kesehatan, pendidikan, ketimpangan dan transportasi.
”Kami bicara dengan basis data. Permasalahan itu butuh perhatian,” kata Gamal.