Konflik Iran Vs Amerika

8 CATATAN Konflik Iran vs AS Sejak 2019, Pemicu hingga Tewasnya Jenderal Top Atas 'Perintah' Trump

Amerika Serikat (AS) dan Iran kembali memasuki ketegangan baru pada Rabu (8/1/2020), buntut serangan rudal di markas koalisi di Irak.

KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden Amerika Serikan Donald Trump. 

7. Serangan Udara AS Bunuh Jenderal Top Qasem Soleimani

Di 29 Desember, Pentagon secara mengejutkan mengumumkan menggelar serangan udara yang menewaskan 25 milisi pro-Iran.

Serangan itu merupakan balasan setelah kontraktor sipil AS tewas dihantam roket yang diluncurkan ke fasilitas Negeri "Uncle Sam" tiga hari sebelumnya.

Kemudian pada 31 Desember 2019, massa pendukung milisi pro-Iran berdemo, dan menyerang Kedutaan Besar AS di Irak.

Trump saat itu sempat mengatakan bahwa Teheran "bakal membayar harga yang sangat mahal" karena serangan di kawasan AS.

Pada 3 Januari 2020, Jenderal Soleimani, komandan Pasukan Quds yang adalah sayap elite Garda Revolusi, tewas di Baghdad, Irak.

Soleimani tewas bersama dengan wakil pemimpin jaringan milisi Irak pro-Iran Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.

Pentagon menerangkan, Trump sendiri yang memerintahkan serangan setelah pengepungan kedutaan AS di Baghdad.

8. Rudal Iran Hujani Markas Pasukan AS

Puncak dari ketegangan tersebut adalah 22 rudal yang diluncurkan Iran, dan mengenai dua markas pasukan AS di Irak.

Serangan itu merupakan tindak lanjut setelah Komandan Garda Revolusi, Mayjen Hossein Salami, menyebut mereka bakal balas dendam.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuturkan, mereka bertindak sesuai dengan aturan yang ada untuk membela diri. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved