Siswi SMP Kelahi Setelah Berbalas Chat di Facebook, Bupati Sampai Turun Tangan
Kepala sekolah tempat kedua siswi itu mengenyam pendidikan menceritakan kronologi perkelahian.
Beberapa waktu terakhir, video siswi SMP yang tengah berkelahi beredar luas di media sosial.
Kejadian itu ternyata berawal dari saling berbalas chatting di Facebook.
Perkelahian itu melibatkan dua siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur berinisial F (16) dan R (16).
Kepala sekolah tempat kedua siswi itu mengenyam pendidikan menceritakan kronologi perkelahian.
Menurutnya, siswinya (F) bersama lawannya yang mengenakan pakaian bebas, berinisial R (17) tidak saling kenal.
Perkelahian tersebut dipicu permasalahan chattingan di media sosial facebook.
Pada hari kejadian, siswinya tersebut memang ditunggu di dekat sekolah untuk didatangi oleh R.
• Suami Minta Ganti Rugi Rp 200 Juta Lalu Robohkan Rumah Setelah Istri Minta Cerai
Saat jam pulangan tiba, F bersama teman sekelasnya berinisial N (16) menemui R sepulang sekolah di lahan kosong dekat sekolahnya.
“Jadi dari jam 10 siang itu memang sudah ada nunggu yang gadis pakaian bebas ini. Nah, kejadiannya itu pas pulang sekolah jam 11.30 Wita,” terang kepala sekolah.
Ia menambahkan, saat ini permasalahan tersebut sudah ditangani pihak dinas dan sekolah.
Bahkan, seluruh yang telibat dalam video perkelahian tersebut sudah dipanggil ke sekolah untuk dimediasi dan diberikan teguran agar tidak mengulangi hal tersebut.
“Semuanya sudah kita panggil dan datang. Kita mediasi secara kekeluargaan dan kita ingatkan agar tidak melakukan hal negatif itu lagi,” katanya.
Bupati Turun Tangan
PEMERAN dalam video perkelahian yang viral di media sosial (medsos) yang melibatkan siswi di salah satu SMP di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akhirnya telah di pertemukan dan dimediasi pihak Disdikpora PPU bersama pihak sekolah, Sabtu, (4/1/2020)
Kepala sekolah yang bersangkutan mengatakan, semua masalah dan semua yang terlibat sudah dipertemukan dan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Semua sudah kita mediasi, semuanya bisa diselesaikan dengan kekeluargaan, walau orangtua siswi kita tadi sempat emosi melihat anaknya terlibat dalam video tersebut,” ujarnya.
Setelah pertemuan ini, rencananya kedua gadis yang terlibat perkelahian tersebut akan dibawa untuk menghadap ke Bupati PPU Abdul Gafur Masud (AGM) pada hari Senin, (6/1/2020) mendatang didampingi Plt Kepala Disdikpora PPU dan guru pendamping.
“Senin nanti rencananya mereka berdua didampingi kadisdik dan guru pendamping atau saya kangsung untuk menghadap pak Bupati,” tuturnya.
Namun ucap dia, secara persoalan, masalah tersebut sudah selesai dan sudah diingatkan untuk tidak melakukan hal yang sama.
Pasalnya, kejadian tersebut tidak hanya berdampak kepada pelaku saja, melainkan juga akan berdampak ke sekolah dan daerah.
“Sudah kita ingatkan untuk tidak mengulanginya lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Plt Kepala Disdikpora PPU, Daman membenarkan, pihaknya akan membawa kedua pihak yang terlibat untuk menghadap Bupati PPU.
Bahkan, dirinya mengetahui pertama kali video tersebut karena dikirimi langsung oleh Bupati PPU.
“Saya pertama tau video itu langsung dikirimi pak Bupati. Makanya kami langsung tindaklanjuti,” pungkasnya
Editor: Martinus Wikan