KISAH Remaja Putus Sekolah Demi Rawat Sang Nenek! Bertahan di Rumah Tak Layak & Urungkan Cita-cita
Kondisi rumah yang sangat tidak layak huni harus ditinggalinya bersama sang nenek.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Kondisi tersebut terjadi setelah ibu kandung Ari meninggal dunia sejak satu tahun lalu.
"Saya merawat nenek sejak ibu meninggal satu tahun yang lalu, setelah itu nenek sakit-sakitan, " ucap Andika Pratama alias Ari (17) cucu dari Halipah saat diwawancarai pada Minggu (5/1/2020).
Ari menyampaikan sejak ibunya meninggal dunia untuk bertahan hidup dirinya bersama sang nenek hanya mengandalkan uluran bantuan dari tetangga dan dari berbagai pihak.
Hal tersebut dilakukan karena dirinya tidak bekerja dan hanya tinggal berdua dengan sang nenek.

Sang ayah pun hanya sesekali memberikan uang karena sudah sejak lama bercerai dengan ibunya dan tinggal terpisah dengan dirinya.
Ia menambahkan selama ini ada bantuan seperti beras, gula, mie instan, sandal, sampo, sabun, pasta gigi dan sikat gigi yang ia dan neneknya terima.
Sedangkan untuk pembelian beli gas dan pembayaran listrik hanya mengandalkan uang dari pemberian tetangga.
Dirinya sendiri telah lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Kota Pontianak sejak 2017 lalu.
Namun ijazah miliknya tidak bisa diambil karena tidak ada biaya untuk menebus pengambilan ijazah tersebut.
"Ijazah belum diambil karena uang tidak ada, biaya pengambilan ijazah sekitar Rp 400 ribu sampai sekarnag belum saya ambil dan belum pernah ke sekolah lagi," kata Ari.
Dirinya sendiri merasa kebingungan mendapatkan uang untuk menebus ijazah yang tertahan.
Karena selama bersekolah ia dibiayai oleh sang ibu yang kini telah meninggal dunia.
Demi merawat sang nenek dirinya juga harus mengurungkan niatnya untuk melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.
Karena keterbatasan biaya dan kondisi sang nenek dan niat tersebut harus dipendamnya.
"Niat untuk melanjutkan ke SMA memang ada namun uang tidak ada dan juga tidak ada yang merawat nenek," ucapnya.