PROYEK China 'Menggunung' di Indonesia, Jumlahnya Capai Ribuan dari Bendungan hingga Kereta Cepat

Konflik dipicu masuknya kapal berbendera China ke Perairan Natuna tanpa izin. Pemerintah pun mulai menentukan sikap terkait persoalan tersebut.

(KOMPAS.COM/HADI MAULANA)
Sejumlah KIA asing yang berhasil ditangkap kapal pengawasan perikanan. Saat ini KIA asing tersebut kembali merajalela melakukan pencurian ikan di perairan Natuna. 

PT KCIC merupakan konsorsium BUMN, PT Pilar Sinergi BUMNB dengan porsi kepemilikan saham 60 persen, dan konsorsium China Beijing Yawan HSR Co. Ltd, dengan porsi 40 persen.

Sementara PT Pilar Sinergi BUMN terdiri dari gabungan BUMN meliputi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai pemimpin proyek.

Anggotanya antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), serta PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Sedangkan Beijing Yawan HSR Co Ltd terdiri dari China Railway International Co Ltd, China Railway Group Limited, Sinohydro Corporation Limited, CRRC Corporation Limited, dan China Railway Signal and Communication Corp.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Laut Natuna Kembali Jadi Sengketa, Berapa Nilai Proyek China di Indonesia?

Penulis: Virdita Rizki Ratriani | Editor: Virdita Rizki Ratriani

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved