Maut Istri Lurah

Detik-detik Istri Lurah Ditemukan Tewas Mengenaskan, Pengakuan Suami hingga Sang Putri Ketakutan

Naziri mengatakan, sebelum kejadian bahkan sempat jalan-jalan bersama istrinya dan anak perempuanya yang masih duduk di bangku SMP.

Penulis: Zulkifli | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ZULKIFLI
Suasana olah tempat kejadian perkara istri Lurah di Singkawang ditemukan tewas, Senin (30/12/2019) siang. 

Setelah itu ia mengaku sudah tidak bisa fokus memikirkan apa-apa atas peristiwa itu.

"Saya menduga, pertama, sudah ada orang di dalam (rumah. red). Kemungkinan, karena pintu rumah kami (garasi) inikan tidak dikunci, kami rapatkan saja. Waktu pulang dari toko beli Jilbab, kemungkinan sudah ada orang, tapi sembunyi. Karena waktu anak saya telpon, dia di rumah dan pintu kamar dikunci dari dalam. Tapi kuncinya masih tergantung di luar, karena pintu rumah saya itu bisa diputar begitu saja, tanpa kunci," katanya.

"Jadi saat itu anak saya buka tapi terkunci, karena dipikirnya tidak ada orang. Lalu dia keluar, mau keluar ketemu saya, pintu rumah dirapatkan kembali. Itu berselang kurang lebih, dia telpon saya itu pukul 19.40 an lah, karena dia bilang di rumah hampir setengah jam," kata Naziri.

Sementara itu dikatakanya, kondisi rumah dalam kondisi berantakan, meski ia belum dapat memastikan apa saja yang rusak.

"Kalau posisi rusak, saya tidak bisa begitu menjelaskan, saya tidak masuk, tapi yang jelas posisi tempat tidur anak saya, di depan kamar saya itu sudah berantakan,"

"Ada darah, mangkok-mangkok pecah, di kamar juga lemari dan laci-laci juga sudah amburadul, dan informasi terakhir saya mencoba menghubungi nomor HP istri saya, sudah tidak bisa," ujarnya.

Ia mengatakan istrinya jika ke mana-mana selalu membawa tas juga tidak diketemukan.

"Ada barang hilang, kalau dalam tas duit dielah, dan perlengkapan dia sebagai perempuan, handphone dia," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk pintu garasi memang rusak. Tapi ia mengaku pula, kadang bisa terkunci, kadang tidak bisa.

"Dan berat kalau perempuan seperti istri saya, berat kalau mau merapatkanya," ungkapnya.

Naziri berharap kepada pihak kepolisian untuk menemukan orang yang telah menghilangkan nyawa istrinya.

"Kepada Kepolisian bantu saya mendapatkan orang yang telah menganiaya dan membunuh istri saya dengan sangat sadis. Dan saya berpesan, kepada masyarakat jangan tinggal kan istri kita, atau orang yang kita sayangi, sendirian dirumah. Itulah kesalahan saya," kata Naziri sambil menahan sedih.

Sosok yang Ramah

Sementara itu menurut pengakuan warga sekitar korban merupakan sosok yang sangat ramah.

Agustini juga merupakan ketua PKK Kelurahan Sagatani.

"Ya, ramah orangnya walaupun pendiam tapi sangat ramah sekali," kata seorang warga setempat

Dia mengaku kaget sekali seakan tidak percaya saat mengetahui peristiwa itu pada pukul 02.00 dinihari.

Sementara itu di rumah duka berbagai ucapan belasungkawa mengalir.

Beberapa di antaranya dari Wali Kota, Kapolres Singkawang, dan tokoh lainnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved