PMII Kalbar Gelar PKL ke-III, Kadafi Titip Pesan Ini Pada Kader

Hadir berbagai narasumber dari level nasional dan lokal, baik dari lingkup akademisi maupun profesional.

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Kadafi
Mu'ammar Kadafi selaku Ketua PKC PMII Kalbar saat memberikan arahan di Pelatihan Kader Lanjut ke-III PMII, dari 21-25 Desember 2019 di BKKBN Kalbar. 

PONTIANAK - Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Kalimantan Barat melaksanakan Pelatihan Kader Lanjut ke-III, dari 21-25 Desember 2019 di BKKBN Kalbar.

Adapun tema yang diangkat ialah Konstruksi Gerakan Menyongsong Revolusi Industri 4.0.

Pelatihan Kader Lanjut atau disingkat dengan PKL di ikuti oleh utusan cabang PMII se-Kalimantan Barat.

Hadir berbagai narasumber dari level nasional dan lokal, baik dari lingkup akademisi maupun profesional.

PMII Latih Kader Untuk Mengajar dan Publik Speaking

Khoirus Sholeh selaku Ketua Panitia mengucapkan ribuan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat serta mensukseskan kegiatan ini, kepada segenap panitia, donatur, narasumber, BKKBN dan pihak-pihak lain yang berkontribusi.

Sementara itu, Mu'ammar Kadafi selaku Ketua PKC PMII Kalbar menyampaikan bahwa yang terpenting dari kegiatan ini ialah peserta PKL mampu dan bisa mengaplikasikan materi-materi di daerah masing-masing.

Kadafi juga menegaskan bahwa kaderisasi merupakan rohnya organisasi, jika proses kaderisasi tidak berjalan maka organisasi akan stagnan.

"Maka dari itu kita berharap peserta PKL agar membantu proses kaderisasi di cabang masing-masing," ujarnya.

Ia juga menegaskan akan melakukan pemantauan, proses kaderisasi PMII di setiap cabang pasca PKL ini.

"Karena pada dasarnya problem di setiap cabang kalian yang mengetahuinya dan kalian juga yang harus menyelesaikan masalah itu."

"Jika hal itu tidak dilakukan oleh peserta PKL nantinya, maka siapa lagi yang harus melaksanakan tugas kaderisasi didaerah-daerah," ucapnya.

Oleh sebab itu, ia berharap kader melakukan dengan baik apa yang menjadi fungsi dan tanggung jawab agar organisasi PMII tetap menjadi sorotan utama, baik mulai dari tingkat kampus yang ada di setiap cabang.

"PMII ini mengajarkan nilai-nilai Pancasila dan ahlussunnah waljamaah, sehingga mahasiswa yang ikut organisasi ini tidak dikhawatirkan lagi akan terpapar radikal apalagi teroris," tutup Kadafi. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved