Sepanjang 2019, BNN Pontianak Terima 152 Pecandu yang Direhabilitasi

Dirinya menyampaikan treatment yang dilakukan terhadap pengguna narkoba selama ini melalui beberapa fase.

TRIBUNPONTIANAK/Hamdan Darsani
Kepala BNN Kota Pontianak, Agus Sudiman saat pemaparan sosialisasi Tim P4GN di Ruang Rapat Wali Kota Pontianak, Jumat (27/12/2019). 

PONTIANAK - Kepala BNN Kota Pontianak, Agus Sudiman memaparkan sepanjang 2019 sebanyak 152 orang telah mendaftar ke BNN Kota Pontianak untuk mengikuti proses rehabilitasi terhadap ketergantungan Narkoba.

Menurutnya Angka tersebut terdapat peningkatan jika dibandingkan pada tahun lalu yang hanya berjumlah 122 orang.

"Pelaporan tersebut secara sadar dilakukan oleh pengguna narkoba ke BNN Kota Pontianak."

"Potensi untuk kembali lagi menjadi pengguna narkoba menurutnya tergantung pada orang tersebut," ujarnya pada rapat rencana aksi dan sosialisasi Tim P4GN di Ruang Rapat Wali Kota Pontianak, Jumat (27/12/2019).

BNNK Mempawah Lakukan Penyuluhan Narkotika di Kalangan ASN Kabupaten Mempawah

Saat disinggung soal potensi kambuh pasca rehab, Agus menerangkan bahwa jika mereka kambuh lagi itu kesadaran mereka, karena program rehabilitasi mendorong mereka untuk sadar.

Dirinya menyampaikan treatment yang dilakukan terhadap pengguna narkoba selama ini melalui beberapa fase.

Mulai dari datang kembali sebanyak delapan kali untuk memastikan tidak lagi menggunakan narkoba.

"Pengguna narkoba yang sudah parah dan tidak bisa dilakukan rawat jalan akan dirujuk ke tempat rehabilitasi yang dikelola BNN seperti di Lido Jawa Barat," ujarnya.

Pihaknya juga berharap tempat rehabilitasi serupa bisa dibangun di Kota Pontianak.

Sehingga para pecandu yang akan direhab tidak perlu lagi dirujuk dan bisa mengikuti treatmen rehab di Pontianak.

"Kita berharap ada dorongan dari Wali Kota Pontianak dan dewan," ujarnya.

Agus juga menambahkan bahwa pengguna narkoba memang rawan di kalangan mahasiswa dan siap kerja.

Kemudian untuk jumlah pengguna narkoba di kalangan pelajar juga signifikan.

"Hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan tes urine di kalangan pelajar."

"Kita mendorong, silakan Dinas Pendidikan dan instansi terkait ada pengadaan untuk tes urine, karena kita terbatas," ujarnya. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved