Kismit: Pelaksanaan Pilkada 2020 Harus Belajar dari Pengalaman
Pengalaman pemilu dan pilkada lalu tentu akan bisa menjadi evaluasi dan proyeksi untuk pilkada 2020 mendatang
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
PONTIANAK - Ketua Pokja Rumah Demokrasi (PRD) Kalbar, Zainuddin Kismit menilai Pilkada 2020 perlu menjadi perhatian.
Perhatian tersebut, lanjutnya, mulai dari pembenahan adminduk data pemilih. Walaupun ca mm akan dilakukan pendataan ulang tetapi perlu sinkronisasi data baik dari penyelenggara maupun dukcapil karna pada 2018, dan 2019.
"Permaslahan adminduk terus berulang dan tidak terintegrasi dengan baik, selain itu juga netralitas penyelenggara ditingkat bawah perlu diperkuat," jelas Zainuddin Kismit, Selasa (17/12/2019).
• Pilkada 2020, Gerindra Siapkan Kader di Tiga Daerah Ini
Selanjutnya, kata dia, adalah pemenuhan hak pilih seluruh masyarakat yang memenuhi syarat untuk memilih agar tidak terjadi kesenjangan yang tinggi, karena pada 2018 dan 2019 pemenuhan hak pilih masih menjadi permasalahan serius.
Seperti misalkan banyak masyrakat yang memenuhi syarat tetapi tidak terdaftar di DPT, dan juga masalah aksesibilitas untuk mencapai TPS.
Jika aksesnya tidak memadai, ungkapnya, maka akan sulit untuk masyarakat memberikan hak pilihnya, selain itu juga pendistribusian logistik juga akan berdampak pada akses yang kurang memadai.
Sehingga untuk pendistribusian penyelanggara perlu memprediksi dan maping area untuk lokasi-lokasi yang memang aksesnya sulit terjangkau untuk bisa diminimalisir agar tidak terjadi keterlambatan, surat suara yang tertukar, dan sebagainya.
"Pengalaman pemilu dan pilkada lalu tentu akan bisa menjadi evaluasi dan proyeksi untuk pilkada 2020 mendatang," kata Zainuddin Kismit.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak