Catatan 2019

POPULER - Kisah Bidan Marjiyah, Dini Hari Mencekam hingga Preman di Bengkayang Minta Maaf

Pasien sudah mau melahirkan dan jarak Rumah Sakit Serukam cukup jauh pihak keluarga menjadi panik, begitu datang langsung marah-marah dan memukul meja

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Bidan Marjiyah sedang memeriksa pasien, belum lama ini. Kisah Bidan Marjiyah, Sendirian Tolong Pasien hingga Preman di Bengkayang Minta Maaf. 

“Saya mengira dia baru mulai sakitnya, ternyata sakitnya sudah kuat, saya langsung membawanya ke Polindes menggunakan motor. Lalu di jalan, air ketubannya pecah dan tidak membawa kain. Akhirnya begitu sampai di Polindes, saya menolong persalinannya sendiri dan tidak ada satu pun keluarga yang mendampingi. Saya bungkus bayinya dengan kain selimut seadanya, ketika selesai barulah keluarganya datang. Alhamdulillah ibu dan bayinya selamat,” kisah Murjiyah.

Pengalaman lainnya yang pernah ia alami adalah ketika Marjiyah pernah dikejar preman hingga hendak dipukul saat membantu persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkayang pada tahun 2000-an.

Pagi itu ada seorang pasien yang hendak melahirkan, namun janin dalam posisi melintang sehingga tak bisa dilakukan persalinan secara normal.

Di Rumah sakit ini pada saat itu, belum ada dokter kandungan dan fasilitas ruang operasi, ia lantas menyarankan menuju Rumah Sakit Serukam.

Dikarenakan pasien sudah mau melahirkan dan jarak Rumah Sakit Serukam cukup jauh pihak keluarga menjadi panik, begitu datang langsung marah-marah dan memukul meja.

"Sudah dijelaskan, saya sampai dikejar ke ruangan anak," kata Marjiyah ditemui di tempat praktiknya, Rabu (30/1/2019).

Beruntung teman seprofesi yang sama-sama bertugas pada waktu itu berhasil menenangkan preman tersebut.

Akhirnya ia tenang dan meminta maaf, kemudian langsung membawa pasien tersebut ke rumah sakit.

Di sana ia mendapat perawatan hingga melahirkan. "Ibu dan anak pun dalam keadaan sehat," katanya.

Dalam mempersiapkan gizi anak yang baik dan stimulasi keterampilan sosial sejak dini, Bidan Marjiyah mendampingi ibu dari hamil hingga melahirkan dengan membentuk kelas ibu hamil.

Di sana ia akan memberikan informasi seputar persiapan gizi anak dan di kelas tersebut para ibu juga bisa saling berdiskusi.

Hal utama menurutnya harus dipersiapkan sejak ibunya mulai hamil, ibu harus rutin ke fasilitas kesehatan melakukan kontrol kandungan.

Sang ibu harus mendapatkan asupan gizi seimbang yang cukup, biasanya ia menyarankan ibu untuk mengonsumsi buah-buahan, sayuran hijau, vitamin dan asupan tambahan berupa susu khusus ibu hamil untuk mengatasi rasa mual pada masa kehamilan.

Minimal satu gelas dalam sehari susu tersebut harus masuk ke tubuh ibu hamil. Bila cocok maka diteruskan, namun bila tidak dapat menggunakan alternatif lain dengan makan biskuit.

Kemudian pola makan harus diatur. Walau masuknya sedikit, namun dilakukan sesering mungkin. Apa saja boleh dimakan kecuali makanan pedas dan mengandung gas seperti nanas, nangka dan durian.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved