Warga Mengungsi Akibat Banjir
Daerah Kalbar Langganan Banjir, 26 KK di Singkawang Mengungsi Tjhai Chui Mie Akan Bangun Embung
"Jadi tadi kita bincang-bincang mau kita lakukan ke depannya kita bikin embung," katanya.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Madrosid
Hampir tiap tahun sejumlah daerah Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat (Kalbar) terkena musibah banjir.
Musim penghujan dan air pasang menjadi puncak ketinggian bencana menerjang pemukiman warga.
Akhir tahun 2019 ini, beberapa daerah di Kalbar sudah merasakan dampak banjir, diantaranya Singkawang, Landak, Sekadau, Sanggau dan Kapuas Hulu.
Ketinggian dan lamanya rendaman air banjir bervariasi, dari setiap daerah. di Kapuas Hulu hingga mencapai 2 meter.
Bahkan dari Singkawang setidaknya 26 keluarga harus mengungsi akibat hantaman banjir yang masuk ke komplek dan merusak sejumlah fasilitas umum.

Bangun Embung
Wali Kota (Wako) Singkawang, Tjhai Chui Mie turung langsung ke lapangan untuk meninjau lokasi banjir di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Singkawang Tengah dan sekitarnya, Jumat (13/12/2019).
Beberapa lokasi yang ditinjau di antaranya Komplek Perumahan Artha Griya, Komplek Perumahan Permata Hijau dan Perumahan di Jalan Santri.
Wako mengatakan daerah yang terendam hampir terjadi setiap tahun dan pada hari ini yang tertinggi airnya karena ada air pasang, kemudian kiriman dan Kota Singkawang diguyur hujan.
"Jadi tadi kita bincang-bincang mau kita lakukan ke depannya kita bikin embung," katanya.
Pembuatan embung ini dilakukan pada beberapa tempat-tempat yang bisa menjadi pusat perekonomian masyarakat.
Sementara untuk daerah yang ditinjau memang daerah banjir karena permukaan tanah yang rendah, belum lagi kiriman air dan guyuran hujan.

Program drainase telah dilaksanakan sejak tahun pertama menjabat.
Aksi bersih-bersih rutin dilakukan setiap hari Kamis oleh Dinas Lingkungan Hidup dan RT, sementara Jumat oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
"Tadi baru dilaporkan kalau drainase mungkin sudah tidak menjadi satu kendala lagi karena ini memang melubernya air bukan karena drainasenya," ungkapnya.
Wako mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan memperhatikan barang elektronik serta anak-anak sehingga keamanan bisa ditingkatkan di sini.
BPBD Evakuasi 26 KK
Sebanyak 26 keluarga terdampak banjir sudah dievakuasi oleh BPBD bersama tim dari tingginya rendaman air di kawasan tempat tinggal mereka.
Bekerjasama dengan Tagana dan Dinas Sosial, BPBD menyediakan dapur umum di lokasi pengungsian korban banjir dan memberikan bantuan sembako.
Berdasarkan prediksi BMKG, bulan Desember menjadi puncak curah hujan yang tinggi sehingga dalam 3 hingga 4 hari ini air laut masih naik.
Ia mengimbau warga untuk waspada pada alat-alat listrik, kemanan rumah dari ancaman pencurian dan segera meminta evakuasi bila air sudah mulai naik hingga setengah meter dari rumah.
"Kita siapkan tempatnya," tutur Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Singkawang, Mohammad Syafrudin.
Ia mengatakan banjir yang merendam beberapa kawasan perumahan di Kota Singkawang diakibatkan air pasang laut dan hujan yang mengguyur wilayah Kota Singkawang.